"Produksi beras nasional kita tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu, jadi kita tidak perlu khawatir kekurangan stok," ujar Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri dalam siaran pers, Jumat, 24 Desember 2021.
Berdasarkan data KSA BPS, produksi beras tahun ini mencapai 31,68 juta ton atau meningkat 0,35 juta ton dari produksi 2020 yang sebesar 31,33 juta ton.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan begitu, terdapat surplus tahun berjalan sebesar 1,65 juta ton pada Desember. Jika ditambahkan dengan stok awal 2021 atau carry over dari 2020, maka surplus beras mencapai 7,32 juta ton.
Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan beras minimal tiga bulan ke depan karena kebutuhan beras rata-rata sekitar 2,5 juta ton per bulan.
"Artinya surplus kita pada tahun sebelumnya sangat lebih dari cukup untuk menutup kekurangan produksi pada Januari 2022," ungkap Risfaheri.
Berikut rincian stok beras nasional hingga pekan kedua Desember:
- Gudang Bulog 1,1 juta ton.
- Rumah tangga 4 juta ton.
- Penggilingan 1,3 juta ton.
- Pedagang 723 ribu ton.
- PIBC 32 ribu ton.
- Horeka 323 ribu ton.
- Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) 12 ribu ton.
"Stabilnya harga beras tidak terlepas dari pengaruh kondisi stok beras nasional yang cukup dan aman. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap stok dan ketersediaan beras menjelang perayaan Natal dan tahun baru ini," tegasnya.