Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sensus penduduk online ini diikuti oleh 19,05 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 270 juta orang. Setelah ini, BPS akan mengolah data yang sudah masuk, serta menyiapkan sensus penduduk secara tatap muka.
"Setelah ini kita akan mengolah hasil sensus penduduk online dan membuat daftar penduduk yang akan kita bikin per satuan lingkungan setempat," kata dia dalam video conference di Jakarta, Selasa, 2 Juni 2020.
Menurut dia, masyarakat yang belu mengisi sensus penduduk online akan didatangi oleh petugas dari BPS yang bekerja sama dengan RT setempat. Tak hanya itu, akan ada 247 ribu relawan yang membantu 16 ribu petugas BPS untuk melaksanakan sensus penduduk secara langsung ini.
"Awalnya 400 ribu petugas dan kita latih tatap muka dan nanti lakukan wawancara, tetapi karena ada efisiensi (anggaran) 43 persen, tata kelola bisnis ini kita ubah dan juga karena ada covid-19," jelas dia.
Sebagai gantinya BPS akan menyebar kuisioner kepada masyarakat yang belum terdata. Nantinya mereka diminta mengisi kuisioner tersebut, dan akan diambil lagi oleh petugas sensus tanpa melakukan wawancara seperti biasanya.
"Petugas ini nanti tugasnya mengecek sendiri daftar penduduk bekerja sama dengan RT, kita membagikan kuisioner dan tidak melakukan wawancara dan nanti akan mengambil kembali. Karena ada efisiensi maka pelatihannya tidak tatap muka tapi dengan online, harus diakui dengan adanya efisiensi, covid, tata kelola yang kita susun banyak perubahan dan kita akan sesuaikan dan tetap menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News