Ilustrasi pabrik sigaret kretek tangan - - Foto: MI/ Bagus Suryo
Ilustrasi pabrik sigaret kretek tangan - - Foto: MI/ Bagus Suryo

Petani Minta Pemerintah Tak Naikkan Cukai Rokok SKT pada 2022

Eko Nordiansyah • 19 November 2021 20:10
Jakarta: Petani tembakau mendukung agar tarif cukai sigaret kretek tangan (SKT) tidak dinaikkan pada 2022. Sebab jika cukai SKT naik, produksi akan menurun dan memengaruhi serapan tembakau dari petani.
 
"Para petani secara tegas menolak kenaikan cukai SKT pada 2022. Antara buruh SKT dan petani itu saling terkait seperti mata rantai. Kalau pemerintah menekan cukai tembakau naik, rantai itu bisa putus," kata Sekjen Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Triyanto kepada wartawan, Jumat, 19 November 2021.
 
Beberapa bulan terakhir, pihaknya sudah bertemu dengan petani tembakau, buruh rokok, dan konsumen. Mereka kompak menyatakan sikap untuk menolak kenaikan cukai, khususnya SKT. Menurutnya rencana kenaikan cukai SKT akan berdampak pada pihak-pihak tersebut.
 
"Kalau ada kenaikan cukai, nanti dengan sendirinya pabrikan itu mengurangi produksinya. Kalau produksinya dikurangi, nanti bahan baku tembakau akan tidak laku atau murah," ungkapnya.
 
Apalagi jika cukai SKT dinaikkan, ia menyebut, maka daya beli masyarakat juga akan turun karena adanya kenaikan harga. Triyanto mengatakan, jika penjualan rokok SKT menurun, hal ini akan berpengaruh terhadap kelangsungan pekerjaan para buruh sehingga bisa menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
 
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno menyebut, apabila cukai SKT naik seperti tahun-tahun sebelumnya, nasib petani dan buruh SKT jadi taruhannya. Ia menilai, nasib petani dan buruh SKT akan terpuruk, terlebih-lebih apabila kenaikannya cukup tinggi. 
 
"Kenaikan cukai SKT pasti sangat memberatkan bagi petani juga. Karena SKT merupakan jenis rokok yang menggunakan bahan baku tembakau yang cukup besar, khususnya tembakau domestik yang ditanam petani lokal. Walaupun kuantitas konsumsi SKT tidak sebesar SKM, tetapi komposisi bahan bakunya sebagian besar adalah tembakau domestik," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan