Sesi High Level Marketing pada Panen Raya Padi Biofortifikasi Sunwangi. Foto: Istimewa
Sesi High Level Marketing pada Panen Raya Padi Biofortifikasi Sunwangi. Foto: Istimewa

Inovasi Beras Biofortifikasi Solusi Cerdas Atasi Stunting dan Kendalikan Inflasi

Annisa ayu artanti • 28 Juni 2025 12:43
Jakarta: Kabupaten Banyuwangi mencetak sejarah baru dengan meluncurkan ekosistem beras biofortifikasi skala industri pertama di Indonesia. 
 
Inisiatif ini diresmikan pada 25 Juni 2025, bertepatan dengan panen raya, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, hingga pelaku usaha.
 
Ekosistem ini merupakan hasil kolaborasi strategis pentahelix antara Pandawa Agri Indonesia, Danone-AQUA, IPB University, Perum Bulog, Bank Indonesia, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Beras bergizi tinggi, senjata baru lawan stunting

Beras biofortifikasi adalah padi yang diperkaya zat besi (Fe) dan zinc (Zn), dua nutrisi penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu. 

Dalam tahap awal, varietas Nutrizinc ditanam di lahan 5 hektar. Kandungan gizinya terbukti 25–50 persen lebih tinggi dibanding padi biasa.
 
Ke depan, akan digunakan varietas baru seperti IPB 9G dan IPB 15S, yang menawarkan kombinasi antara gizi tinggi dan hasil panen optimal.
 
“Beras biofortifikasi merupakan solusi strategis untuk mengatasi ‘Hidden Hunger’ dalam skala besar,” jelas Guru Besar IPB University, Evy Damayanthi dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Juni 2025.
 
Baca juga: IPB University Kenalkan Generasi Baru Varietas Padi Tipe Baru, Ini Keunggulannya

Direktur Sistem Gizi Nasional di Badan Gizi Nasional (BGN), Nurjaeni menekankan relevansi inisiatif ini dengan rencana jangka panjang peningkatan status gizi masyarakat
 
“Penguatan gizi dimulai dari lahan pertanian,” ucap Nurjaeni.
 
"Beras biofortifikasi menawarkan pendekatan berbasis pangan untuk mengurangi kekurangan zat gizi mikro, serta sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis dan target nasional penurunan stunting. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana inovasi di hulu dapat mendukung hilirisasi," imbuh Nurjaeni.

Teknologi hijau, ramah lingkungan, tetap produktif

Ekosistem ini tidak hanya bergizi, tapi juga ramah lingkungan. Pandawa Agri Indonesia mengintegrasikan Teknologi PPAI yang mampu menurunkan emisi metana hingga 24 persen. 
 
Sementara metode irigasi AWD (Alternate Wetting and Drying) membuat penggunaan air jadi 213 persen lebih efisien dibanding cara konvensional.
 
“Padi yang selama ini boros air kini bisa ditanam dengan lebih hemat, rendah emisi, dan tetap produktif,” ungkap CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa.
 
Sementara itu, peniliti IPB Hajrial Aswidinnoor menambahkan, pihaknya ingin menghadirkan beras yang tak hanya bergizi, tapi juga menguntungkan petani lewat hasil yang tinggi.

Kolaborasi pentahelix, dari lahan ke meja makan

Keunikan program ini ada pada rantai pasok yang utuh dari benih hingga distribusi. Dukungan pasar diperkuat oleh Perum Bulog yang siap menyerap hasil panen biofortifikasi secara optimal.
 
“Inisiatif ini bukan sekadar soal distribusi logistik, tapi merupakan langkah strategis membangun sistem pangan nasional yang fokus pada gizi,” jelas Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Langgeng Wisnu.
 
Sementara Danone-AQUA memandang proyek ini sebagai bagian dari misi mereka menciptakan dampak positif lewat gizi, lingkungan, dan komunitas.
 
“Kami membangun ekosistem yang holistik dari hulu ke hilir, di mana aspek gizi, lingkungan, dan kesejahteraan petani saling terhubung,” ujar Head of Public Affairs & Sustainability Danone-AQUA, Ratih Anggraeni.

Jadi solusi pengendali inflasi dan ketahanan pangan nasional

Bank Indonesia pun turut mendukung program ini. Selain menyehatkan masyarakat, ekosistem biofortifikasi ini dinilai mampu membantu menjaga stabilitas harga beras, komoditas dengan bobot inflasi terbesar.
 
“Program ini selaras dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan mendukung peningkatan produktivitas lokal,” kata perwakilan Bank Indonesia.
 
Program ini ditargetkan akan diperluas hingga 500 hektar lahan pada tahun depan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkomitmen menjadikan wilayahnya sebagai pusat inovasi pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
 
“Banyuwangi bangga bisa menjadi laboratorium hidup bagi praktik pertanian masa depan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan