Dalam pidatonya, ia kembali menyebutkan istilah “serakahnomics” untuk menggambarkan perilaku pengusaha yang hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan mengorbankan kepentingan masyarakat.
“Kami pastikan rakyat Indonesia tidak menjadi korban serakahnomics - korban para pengusaha yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan menipu dan mengorbankan rakyat Indonesia,” tegas Presiden Prabowo di di Sidang Tahunan MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Apa itu “Serakahnomics”?
Mengutip laman Presiden RI, istilah serakahnomics diperkenalkan Presiden Prabowo untuk mendeskripsikan pola ekonomi yang hanya berorientasi pada profit, tanpa mempertimbangkan dampak sosial maupun kesejahteraan rakyat.Bagi Prabowo, praktik seperti ini tidak bisa ditoleransi. Selama masa kepemimpinannya, ia menegaskan tidak akan ada perlakuan istimewa bagi pihak yang besar atau kaya jika terbukti melanggar hukum.
Baca juga: Sidang Tahunan MPR 2025, Prabowo Targetkan 200 Sekolah Rakyat di 2026 |
Ketahanan Pangan Jadi Prioritas
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti pentingnya pasal 33 UUD 1945 sebagai landasan kebijakan pangan nasional.Ia juga menekankan bahwa beras adalah hajat hidup orang banyak yang wajib dilindungi negara.
Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan akan melindungi hak rakyat mendapatkan beras dengan tepat takaran, tepat kualitas, dan harga terjangkau. Dia menyebut usaha penggilingan beras skala besar harus mendapat izin khusus Pemerintah, atau dikerjakan oleh BUMN atau BUMD.
Langkah nyata pemerintah
Prabowo memaparkan sederet program yang telah dijalankan untuk memutus ketergantungan pada impor pangan, di antaranya membuka 2 juta hektar sawah baru di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera, Papua Selatan, dan wilayah lain.Selain itu ia juga menjelaskan bahwa telah memotong birokrasi penyaluran pupuk.
Tak hanya itu pemerintah juga telah meningkatkan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg untuk meningkatkan keuntungan petani.
Hasilnya, Indonesia kini surplus produksi beras dengan cadangan nasional mencapai lebih dari 4 juta ton tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, Indonesia kembali mengekspor beras dan jagung.
Perlindungan konsumen dari Spekulan
Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah melawan praktik penimbunan, manipulasi harga, dan distribusi pangan yang sengaja diperlambat.“Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu. Kami akan selalu tegas pada mereka yang melanggar aturan, mempersulit kehidupan rakyat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id