Pameran energi dan rekayasa terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Energy and Engineering (IEE) Series 2025. Foto: Medcom.id/Sultan Rafly Dharmawan
Pameran energi dan rekayasa terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Energy and Engineering (IEE) Series 2025. Foto: Medcom.id/Sultan Rafly Dharmawan

IEE 2025 Dorong Transformasi Industri Hijau

Rizkie Fauzian • 17 September 2025 21:57
Jakarta: Indonesia Energy and Engineering (IEE) Series 2025 resmi dibuka di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran energi dan rekayasa terbesar di Asia Tenggara ini menjadi sorotan karena perannya dalam mendorong transformasi industri Indonesia menuju praktik ramah lingkungan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional.
 
Mengusung tema “Sustainability for Industrial Transformation”, IEE 2025 menjadi platform penting untuk menghadirkan solusi nyata bagi tantangan energi dan lingkungan di masa depan. Keberhasilan acara ini diyakini akan membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, serta percepatan adopsi teknologi hijau.
 
Diselenggarakan di area seluas 143.000 meter persegi, IEE 2025 diikuti oleh lebih dari 2.000 perusahaan dari 42 negara. Skala sebesar ini menunjukkan tingginya kepercayaan internasional terhadap iklim investasi di Indonesia.

Menurut Country Manager PT Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari optimisme ini didasari oleh kesuksesan tahun sebelumnya, di mana IEE 2024 berhasil mencatatkan transaksi bisnis senilai Rp7,4 triliun.
 
"Angka tersebut menjadi bukti konkret kontribusi IEE terhadap pembangunan. Nilai transaksi yang besar ini diharapkan dapat kembali terwujud, menggerakkan roda perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja di sektor terkait, dan meningkatkan pendapatan negara," ungkap dia pada pembukaan IEE Series 2025 di JIExpo, Rabu, 17 September 2025.

Selaras agenda nasional

Menurutnya, acara ini selaras dengan agenda pembangunan nasional yaitu program hilirisasi.
 
"IEE 2025 juga mendukung implementasi Astacita yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo dengan memperkuat kemandirian ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam," ujar dia.
 
Sekretaris Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Siti Sumilah Rita Susilamati menekankan bahwa sumber daya alam Indonesia, terutama energi dan mineral, adalah aset berharga yang harus dikelola secara bijaksana untuk generasi mendatang.
 
"Sumber daya alam kita, apalagi sumber daya energi dan mineral, itu termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Hingga suatu saat itu akan habis. Oleh karena itu tentu tata kelolanya harus lebih baik lagi," kata dia.
 
Beliau juga menyoroti urgensi transformasi di tengah dunia yang berubah cepat. "Kalau kita tidak bertransformasi, we will be left behind. Artinya, sustainability dan transformasi itu harus sekarang saat ini, kalau memang kita tidak mau tertinggal," tegas dia.
 
Pesan ini menekankan bahwa adaptasi industri telah menjadi keharusan untuk menjaga daya saing bangsa di kancah internasional.  Menjawab tantangan zaman, IEE 2025 juga menghadirkan konferensi Data Center Jakarta Indonesia.
 
Hal ini mengisyaratkan bahwa transformasi industri tidak hanya dari lini manufaktur, tetapi juga infrastruktur digital yang kini menjadi tulang punggung ekonomi modern. Mulai dari layanan perbankan, hingga aplikasi sehari-hari yang digunakan masyarakat. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan