Proyek pembangunan prasarana perkeretaapian tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditandai secara simbolis melalui prosesi penarikan tuas kereta api dan penandatanganan prasasti.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, pembangunan Depo Stasiun Maros dan prasarana perkeretaapian tersebut berhasil diselesaikan oleh PTPP secara tepat waktu dengan kualitas yang baik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dalam pengembangan Kereta Api Makassar-Parepare PTPP hadir dalam menjalankan investasi dan konstruksi sebagai konektivitas angkutan publik di daerah yang memiliki potensi ekonomi dan pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan," ujar Novel dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Maret 2023.
Bangun lintasan 16,3 km
Kereta Api Makassar-Parepare secara keseluruhan memiliki lintasan rel sepanjang 142 kilometer (km) dan terdiri dari 14 stasiun kereta. Sampai saat ini, CRI telah mengelola lintasan rel kereta sepanjang 77 km beserta tujuh stasiun kereta yang telah beroperasi sejak Oktober 2022 lalu.
Selain sebagai investor, PTPP juga berperan sebagai kontraktor dalam pembangunan Depo Stasiun Maros dan pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum Makassar-Parepare pada segmen Farah Tonasa dan emplasemen Garongkong dengan area terintegrasi.
Adapun total pembangunan lintasan kereta yang dikerjakan oleh PTPP sepanjang 16,3 km, yang terdiri dari Stasiun Garongkong menuju ke Stasiun baru sepanjang 4,6 km dan dari Stasiun Labakkang menuju ke Stasiun Mangilu sepanjang 11,7 km.
Baca juga: Resmikan Kereta Api di Sulsel, Jokowi: Akan Dibangun hingga Manado |
Kereta api pertama di Sulsel
Diketahui, proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare merupakan proyek pembangunan kereta api pertama di Indonesia yang menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan CRI, serta menggunakan skema pembayaran ketersediaan layanan.
Jalur kereta api tersebut dapat segera beroperasi untuk melayani Provinsi Sulawesi Selatan yang meliputi Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.
Menurut Novel, jalur Kereta Api Makassar-Parepare tersebut akan berperan sebagai sarana transportasi untuk mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang serta membangun konektivitas nasional.
"Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan pemerintah, proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan," harap dia.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa ekonomi yang bergerak karena adanya penyerapan tenaga kerja lokal, efisiensi waktu tempuh, potensi angkutan penumpang dan potensi angkutan barang, serta mendukung pengembangan UMKM di wilayah tersebut.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*