baca juga: Nicke Paparkan Potensi Besar Pasar Afrika bagi Pertamina |
"Kita juga membawa talent terbaik kita dan melakukan transfer knowledge dengan pekerja lokal. Kita tak hanya berbisnis saja kita gunakan semangat (Bandung) Asia Afrika sehingga ada pengembangan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan pekerjaan di Afrika," jelas CEO Pertamina Nicke Widyawati kepada Metro TV, Selasa, 29 Agustus 2023.
Dia mengatakan kepastian investasi ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah dengan regulasi antar negara sehingga proses kerja sama didahului dengan Government (G) to Government (G) sebelum akhirnya menjadi Business (B) to Business (B) atau perusahaan.
"Tentu saja untuk investasi kita masukan mitigasi risiko dengan kehadiran pemerintah cukup membantu. Bantuan ada dari menhan, BAIS. Kita pelajari semua risiko, jadi tantangan bagi kedua belah pihak. Selain itu kita memastikan ada regulatory framework setempat mendukung agar berjalan dengan baik," tegas dia.
Garap pasar Afrika
Pertamina aktif menggarap pasar Afrika yang semakin potensial dalam beberapa tahun ke depan. Pertamina akan melakukan pengembangkan bisnis minyak dan gas secara bertahap di benua Afrika karena kebutuhan untuk energi yang besar.Nicke mengatakan ada beberapa kerja sama yang dilakukan Pertamina seperti yang dilakukan di Kenya untuk pengembangan geotermal di dua lokasi.Tak hanya Kenya, Pertamina juga membidik pasar Afrika Selatan.
"Kita lakukan kunjungan Mozambik secara satu rangkaian (untuk mengembangkan industri) hulu dan hilir dari Mozambik ke Afrika Selatan. Ada kebutuhan listrik perlu dikembangkan untuk Afsel dari gas yang dihasilkan dari Mozambik," jelas dia.
Pengembangan di hulu migas di Mozambik akan dialirkan ke Afrika Selatan. Gas akan dikembangkan untuk pengembangan elpiji di Mozambik yang kaya akan sumber daya alam dan kemudian hasilnya bisa dibawa ke Indonesia.
Kemudian Pertamina akan mengembangkan gas di Wilayah Tanzania untuk menyuplai pembangkit listrik serta pupuk. "Ada potensi di blok lainnya dengan perusahaan minyak dan gas di Tanzania kita tambah investasi untuk kembangkan petrochemical dan pupuk," tegas dia.
Potensi besar
Dia mengatakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau geotermal dari Kenya mengeluarkan dana sebesar USD1,5 miliar yang dananya dihimpun juga dari partner lokal. Namun tak hanya berhenti di situ saja, Pertamina memperkirakan demand gas untuk Tanzania dan Mozambik cukup besar dengan potensi 3.000 sampai 5.000 MW dengan alokasi dana bisa sampai USD3 miliar hingga USD4 miliar."Kita melihat potensi sangat besar dan juga demand yang besar untuk menjaga ketahanan energi. Afrika ini punya kendala kurang pasokan dari fuel, gas dan listrik, ini semua berdampak ke ketahanan nasionalnya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News