Penggerukan aspal. Foto: Kementerian PUPR.
Penggerukan aspal. Foto: Kementerian PUPR.

Ramah Lingkungan, Kantong Kresek Bisa Buat Bahan Baku Aspal

Arif Wicaksono • 21 Februari 2023 17:29
Jakarta: Sebagai perusahaan yang berperan aktif dalam penerapan ekonomi sirkular sebagai bagian dari komitmen terhadap nilai environmental, social, and governance (ESG), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menaruh perhatian besar terhadap permasalahan sampah di Indonesia khususnya sampah plastik bernilai rendah (low-value).
 
baca juga: Maksimalkan Pemanfaatan Aspal Buton untuk Infrastruktur, Basuki: Berapa Pun Produksinya Saya Beli!

Hal ini disebabkan sampah plastik low-value seperti kantong kresek bekas kerap tidak terkelola dengan baik karena berat jenisnya yang ringan dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Kurangnya pengelolaan sampah plastik low-value ini mendorong Chandra Asri untuk menginisiasi kemitraan multipihak dalam kolaborasi pemanfaatan sampah plastik low-value untuk dijadikan campuran aspal.
 
Sebagai bahan baku campuran aspal dengan spesifikasi tertentu, sampah plastik low-value dapat meningkat nilai ekonominya menjadi high-value karena dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Salah satu langkah penting dalam mengimplementasikan aspal dengan campuran sampah plastik low value tersebut adalah kolaborasi dan peran aktif multi pihak untuk mewujudkannya.  
 
Direktur Legal External Affairs, and Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai mengatakan ingin menekankan kembali pentingnya kolaborasi multipihak untuk mengentaskan permasalahan sampah di Indonesia. Bersama para mitra, mereka terus berupaya membangun rantai pasok terbaik untuk mendukung implementasi program aspal plastik sebagai salah satu inisiatif ekonomi sirkular.

"Program aspal plastik ini juga menjadi medium kami untuk memberikan nilai dan mendorong pengelolaan sampah plastik low-value sekaligus membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam penyediaan infrastruktur berkelanjutan bagi masyarakat," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Februari 2023.  
 
Pemanfaatan sampah plastik low-value untuk pengaspalan jalan juga sudah dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia. Berdasarkan penelitian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penambahan sampah plastik low-value jenis kresek terbukti dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40 persen.
 
Salah satu daerah yang telah sukses mengimplementasikan jalan aspal plastik adalah Kabupaten Garut. Berkolaborasi dengan Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito, Pemerintahan Kabupaten Garut berkomitmen untuk menerapkan jalan aspal plastik sepanjang 50 km pada 2022 hingga 2023.
   
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Garut, Asep Oo Kosasih menyambut baik terjalinnya sinergi antara Pemerintah dan mitra di sektor swasta untuk bersama-sama menciptakan solusi guna mengurai permasalahan sampah sekaligus membangun infrastruktur yang mumpuni.
 
"Program aspal plastik ini dapat meningkatkan efisiensi anggaran pemeliharaan karena stabilitas jalan yang meningkat hingga 40 persen sehingga jalan tidak mudah retak dan dapat digunakan lebih lama dibandingkan aspal konvensional. Hal ini sejalan dengan misi Garut untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan serta kemantapan infrastruktur sesuai daya dukung dan fungsi ruang untuk dapat mendorong percepatan ekonomi, sosial dan budaya," jelas dia.
 
Implementasi program aspal plastik tidak terlepas dari peran industri daur ulang yang mengelola sampah dari Pemulung ataupun Pelapak. Dalam menjalankan program aspal plastik, Chandra Asri dan mitra didukung oleh mitra asosiasi, salah satunya ADUPI, yang menyediakan pasokan bahan baku sampah plastik sebagai campuran aspal.

Mendorong nilai tambah

Wakil Ketua ADUPI, Justin Wiganda melihat potensi yang besar dari sampah plastik low-value jenis kresek, salah satunya dengan dimanfaatkan menjadi bahan baku campuran aspal untuk diterapkan di infrastruktur jalan raya sebagai wujud ekonomi sirkular.
 
"Pemanfaatan sampah plastic low-value ini juga dapat meningkatkan jumlah bahan baku daur ulang plastik yang terkumpul, meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dari low-value menjadi high-value dan membantu memberikan pendapatan lebih bagi Pelapak dan pekerja sektor informal lainnya serta mendorong pertumbuhan Industri Daur Ulang dalam negeri," jelas dia.
 
Justin melanjutkan ADUPI siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk membantu menangani permasalahan sampah terutama sampah plastik. Bersama pemerintah, ADUPI juga membangun standar bahan baku daur ulang plastik dan memberi kontribusi besar untuk mempercepat implementasi ekonomi sirkular dalam bidang plastik di Indonesia.
 
Chandra Asri pertama kali menerapkan aspal plastik untuk jalan di pabriknya sendiri di 2018 dengan berkolaborasi bersama anggota ADUPI untuk pemenuhan bahan baku cacahan plastik. Hingga 2022, Chandra Asri dan mitra mengimplementasikan aspal plastik di sepanjang 78,3 km jalan dengan mengelola lebih dari 650 ton sampah plastik dari TPA.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan