Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai kehadiran langsung BUMN di lapangan khususnya Pertamina dan PLN memainkan peran strategis dalam menjaga kepercayaan serta ketenangan publik.
Menurut Sofyano, di tengah tekanan dan kondisi medan yang sulit, BUMN energi menunjukkan komitmen yang melampaui fungsi komersialnya. Mereka memastikan pasokan energi tetap berjalan, membantu proses evakuasi, hingga ikut memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak.
“Ini bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menunjukkan kepedulian. Mereka tahu bahwa BBM adalah urat nadi logistik dan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tetap maju meski menghadapi jalan terputus, cuaca buruk, hingga risiko keselamatan,” kata Sofyano.
Dalam situasi darurat, akses energi mulai dari BBM hingga listrik menjadi tulang punggung logistik, komunikasi, dan layanan dasar lainnya. Karena itu, keberadaan BUMN di titik-titik bencana bukan sekadar operasi teknis, melainkan bentuk nyata dari perlindungan negara terhadap warganya.
Sofyano menilai wajar jika sejumlah area masih menghadapi keterbatasan layanan karena akses jalan terputus atau cuaca ekstrem. Namun, kata dia, masyarakat dapat melihat secara langsung upaya besar yang dilakukan.
Mulai pulihnya sejumlah titik distribusi BBM di wilayah terdampak, menurutnya, adalah hasil langsung dari kerja all out Pertamina sejak hari pertama bencana terjadi. Para pekerja dan mitra Pertamina dinilai bekerja cepat mengatur suplai, membuka jalur alternatif, serta menambah armada distribusi.
“Hasilnya mulai tampak karena masyarakat bisa kembali mengakses layanan energi meski bertahap,” ujarnya.
Komitmen BUMN dalam layanan publik
Selain memulihkan pasokan energi, Sofyano menyoroti Pertamina dan PLN juga menjalankan fungsi sosial melalui bantuan darurat seperti air bersih, sembako, hingga dukungan logistik untuk warga pengungsian. Ini menurutnya menunjukkan nilai solidaritas nasional yang melekat pada BUMN.Sofyano menekankan dalam situasi bencana, kehadiran langsung BUMN seperti Pertamina dan PLN memainkan peran krusial untuk menjaga kepercayaan dan ketenangan publik. Kehadiran petugas di lapangan, katanya, merupakan simbol kehadiran negara.
“Ketika warga melihat petugas dan mobil tangki hadir, itu memberi rasa aman bahwa negara hadir melalui BUMN-nya. Energi adalah kebutuhan dasar, dan menjaga pasokannya berarti menjaga stabilitas sosial di tengah krisis,” jelasnya.
Upaya cepat pemulihan distribusi BBM dan listrik di sejumlah wilayah terdampak, kata Sofyano, merupakan bukti konkret komitmen BUMN dalam menghadapi krisis. Mulai dari membuka jalur alternatif distribusi, menambah armada, hingga memastikan layanan tetap berjalan meski bertahap, semuanya menjadi fondasi penting untuk memulihkan kehidupan masyarakat.
Tidak hanya memastikan pasokan energi, Sofyano menyoroti peran Pertamina dan PLN yang dinilai telah melampaui tugas komersialnya. Keduanya ikut menyalurkan air bersih, sembako, dan berbagai bantuan darurat lainnya melalui program-program tanggap bencana.
“Ini menunjukkan bahwa Pertamina dan PLN mengemban nilai solidaritas nasional dan tidak hanya terikat pada orientasi komersial. Ini sesuai dengan karakter BUMN energi yang harus menempatkan pelayanan publik dan kepedulian sosial sebagai bagian dari model bisnisnya,” tegasnya.
Sofyano menegaskan apa yang dilakukan Pertamina layak diapresiasi. Menurutnya, Pertamina hadir bukan hanya sebagai perusahaan penyedia energi, tetapi sebagai bagian dari upaya nasional untuk menyalakan kembali semangat masyarakat di daerah bencana.
“Mereka hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi sebagai bagian dari upaya bersama memulihkan kehidupan masyarakat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News