Ilustrasi pembangkit listrik - - Foto: Antara/ Henky
Ilustrasi pembangkit listrik - - Foto: Antara/ Henky

Barito Pacific Raih Pinjaman USD252,7 Juta Bangun Proyek PLTU

Husen Miftahudin • 07 Agustus 2020 22:59
Jakarta: PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mendapatkan fasilitas pinjaman (term loan) sebesar USD252,7 juta dari Bangkok Bank Public Company Limited. Pinjaman ini akan digunakan untuk membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berteknologi ultra-super critical di Suralaya, Banten.
 
PLTU tersebut dikenal dengan nama Jawa 9 dan 10 yang dimiliki PT Indo Raya Tenaga (IRT) yang merupakan perusahaan patungan antara anak usaha perseroan, yakni PT Barito Wahana Tenaga dengan anak usaha PT Indonesia Power.
 
Wakil Presiden Direktur Barito Pacific Rudy Suparman mengatakan pinjaman tersebut merupakan bagian dari kontribusi perseroan dalam struktur pembiayaan proyek PLTU Jawa 9 dan 10 yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2023 atau 2024.
 
"Penyelesaian proyek ini merupakan bagian komitmen kami untuk mendukung target pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi nasional," ujar Rudy dalam keterangan resminya, Jumat, 7 Agustus 2020.

Menurut Rudy, di tengah kondisi tekanan ekonomi imbas pandemi, perolehan fasilitas pinjaman dari Bangkok Bank Company Limited ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan dari bank regional kepada perseroan.
 
"Tentunya pihak Bangkok Bank telah melakukan kajian baik terhadap perseroan maupun atas proyek sebelum mengucurkan pinjaman. Perseroan pastinya juga akan terus menjaga struktur permodalan dan kondisi keuangan untuk memastikan berada pada batas aman," ungkap dia.
 
Adapun PLTU Jawa 9 dan 10 yang berkapasitas 2x1.000 MW nantinya akan menggunakan teknologi ultra super-critical dengan penerapaan teknologi rendah karbon dan tingkat efisiensi tinggi atau High Efficiency and Low Emmission (HELE) seperti Clean Coal Technology (Super Critical dan Ultra Super Critical). Teknologi serupa kini banyak diterapkan di belahan dunia untuk menggantikan teknologi pembangkit yang sudah lama beroperasi.
 
Dengan teknologi terbaru tersebut, PLTU Jawa 9 dan 10 menggunakan konsumsi batu bara yang lebih efisien dan andal sekaligus lebih ramah lingkungan sesuai standar internasional terkini.
 
"Proyek ini dapat membantu Indonesia dalam mengurangi emisi rumah kaca sebesar 25 persen pada 2025, sejalan dengan kesepakatan perubahan iklim di dalam Paris Accord," tutup Rudy. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan