Calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta/MI/Bary Fatahilah
Calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta/MI/Bary Fatahilah

BUMN Siap Produksi 6 Juta Masker

Suci Sedya Utami • 11 Maret 2020 16:42
Tangerang: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan ada tambahan stok masker yang saat ini kian menipis. Dia bilang perusahaan BUMN bakal memproduksi lagi masker untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
 
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Rajawali Nusindo akan memproduksi enam juta lembar atau pieces masker di bulan depan. Ia memastikan bahan baku untuk membuat masker masih tersedia.
 
"Ini kita coba produksi lagi, yang pasti April bisa enam juta, di Maret ini kita berusaha, bahan bakunya masih ada," ujar Erick di Bandara Soetta, Cengkareng, Banten, Rabu, 11 Maret 2020.

Apabila bahan bakunya habis yang berasal dari Tiongkok, maka akan dipasok dari Eropa atau India. “Sekarang Eropa mulai kejadian seperti ini juga (korona, ya kita mesti cari dari India atau lainnya,” tutur Erick.
 
Oleh karenanya Erick menekankan pentingnya untuk menghasilkan bahan baku di dalam negeri. Sehingga apabila terjadi suatu hal yang genting seperti serangan epidemik seperti saat ini, Indonesia tidak ketergantungan dengan negara lain.
 
"Kita jujur stok masker di Kimia Farma up and down tergantung kebutuhan. Kemarin saya cek di Jakarta aman, Manado kehabisan, di Padang aman," ucap Erick.
 
Sebelumnya, PT RNI menyatakan produksi masker berkurang lantaran bahan baku yang berasal dari Tiongkok habis lantaran akibat wabah virus korona (covid-19).
 
Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan stok masker produksi mereka kini makin menipis. Ia bilang stok yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri maupun untuk ekspor.
 
Eko mengatakan selama ini RNI memproduksi dan menjadi distributor masker untuk kepentingan haji. Dia bilang sebenarnya sebelum adanya wabah Korona, stok masker untuk haji hingga Maret masih sebesar lima hingga tujuh juta.
 
"Tapi karena ada kasus, bahan baku enggak bisa keluar dari Tiongkok, jadi ya sudah kosong. Stok yang ada berapa puluh ribu tersisa bahan baku lama. Jadi enggak akan ngejar," kata Eko.
 
Dia bilang stok yang tersisa yakni tinggal 50 ribu lembar. Ia bilang stok tersebut tidak akan dikeluarkan oleh RNI, kecuali untuk kepentingan genting ketika diminta oleh Menteri BUMN Erick Thohir apabila harus menyuplai Kimia Farma.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan