PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memastikan kegiatan investasi tetap berjalan di tengah covid-19. Foto: Dok. Pelindo III
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memastikan kegiatan investasi tetap berjalan di tengah covid-19. Foto: Dok. Pelindo III

Pelindo III Pastikan Investasi Tetap Berjalan dengan Protokol Covid-19

Antara • 07 Mei 2020 09:34
Jakarta: PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memastikan kegiatan investasi tetap berjalan di tengah covid-19, di antaranya peningkatan fasilitas pelabuhan kapal pesiar, tujuannya untuk mengantisipasi pengangguran dan tetap dijalankan dengan protokol kesehatan.
 
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan Pelindo III menyeleksi secara cermat dan ketat proyek-proyek mana yang harus dihentikan akibat adanya pandemi, dan yang tetap dapat berjalan untuk menghindari pengangguran meluas.
 
"Kami berhitung dengan hati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor keselamatan dan pemulihan ekonomi. Proyek yang tetap berjalan bukan semata-mata hanya untuk mengejar target, tapi memberikan perlindungan bagi para pekerja operasional supaya tidak kehilangan pekerjaan di dalam situasi sulit, dan menjaga supaya ekonomi tetap bergerak di proyek yang dimungkinkan. Untuk itu, kami menerapkan protokol sangat ketat dalam bekerja, terutama menyangkut protokol pandemi covid-19," katanya seperti dikutip Antara, Kamis, 7 Mei 2020.

Ia mengatakan, tetap berjalannya proyek peningkatan fasilitas pelabuhan kapal pesiar diharapkan mendongkrak jumlah pariwisata melalui jalur laut, khususnya kapal pesiar, ketika nantinya pandemi covid-19 berakhir.
 
Selain itu, proyek lain yang tetap berjalan adalah wisata maritim di Bali, yaitu Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang ditargetkan dapat menyediakan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, sehingga semakin memperkuat sektor pariwisata Bali secara keseluruhan.
 
"Saat ini, proses desain dan perizinan masih terus berjalan," katanya.
 
Doso mengatakan, pihaknya menggandeng sejumlah pemangku kepentingan untuk membangun Bali Maritime Tourism Hub.
 
"Kami menggandeng sejumlah pihak, seperti BUMN yang terlibat dalam pariwisata, logistik, energi, Kemenparekraf, BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta swasta untuk bersinergi bersama membentuk komunitas dan membangun Bali Maritime Tourism Hub," katanya, mepaparkan.
 
Ia mengatakan, dengan area seluas 128 hektare, BMTH akan diatur dengan memisahkan lokasi pelabuhan sesuai kebutuhan, dan membaginya menjadi lokasi kapal pesiar, lokasi peti kemas, terminal curah cair, lokasi untuk UMKM, dan lain-lain untuk meningkatkan pariwisata maritim.
 
Proyek lain yang tetap berjalan adalah di Terminal Gilimas di Pulau Lombok, NTB, yakni terminal untuk sandar kapal pesiar yang dibangun untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dan dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok.
 
"Proyek ini dibangun untuk mendukung pembangunan sirkuit Mandalika hingga rencana pelaksanaan ajang motoGP, nantinya terminal Gilimas adalah salah satu pintu masuk wisata melalui jalur laut," katanya.
 
Ia menjelaskan, progres pembangunan fisik dermaga sepanjang 440 meter, terminal penumpang dengan kapasitas hingga 1.500 orang, dan fasilitas pendukungnya telah selesai 100 persen.
 
"Dengan demikian, wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan, seperti yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Lembar. Hal tersebut tentu menambah keamanan dan kenyamanan penumpang," kata Doso.
 
Proyek berikutnya adalah pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo, NTT, yang merupakan pelabuhan khusus logistik pertama di wilayah Labuan Bajo, dengan dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya dua dermaga utama, yaitu dermaga multipurpose dengan kapasitas kapal hingga 25 ribu DWT dan dermaga curah cair dengan panjang 120 meter.
 
Pelabuhan hasil kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dan Pelindo III tersebut dibangun dengan kapasitas petikemas hingga 100 ribu Twenty-Foot Equivalent Units (TEUs) dan untuk curah cair hingga 1,5 juta ton/tahun.
 
"Sampai saat ini sedang dilakukan proses pelelangan, dan setelah ditentukan pemenang, kami langsung kebut pelaksanaan pembangunan dan yakin dapat diselesaikan tahun ini," katanya.
 
Ia berharap, semua investasi yang dilakukan Pelindo III bisa memberikan dampak kebangkitan pariwisata maritim Indonesia di mata dunia, dan optimistis ke depan agar ketika covid-19 sudah terlewati, Pelindo III bisa membuka lapangan kerja, infrastruktur bisa berjalan dan ekonomi kembali pulih.
 
Sementara itu, proyek menjaga ketahanan energi nasional khususnya pasokan LNG untuk provinsi Jawa Timur, masih terus digarap bersama PT PGN di Terminal Teluk Lamong (TTL) dan telah mencapai progress 90 persen.
 
"Diharapkan fasilitas tersebut dapat beroperasi pada Juni 2020. Beroperasinya terminal LNG akan membuat produktivitas industri di Jawa Timur akan bangkit kembali bertepatan meredanya pandemi covid-19," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan