Ilustrasi Jalan Tol. Foto : MI/Ramdani.
Ilustrasi Jalan Tol. Foto : MI/Ramdani.

BPKPT Kadin Kembangkan Industri Properti di Sumatra

Arif Wicaksono • 31 Maret 2022 18:03
Jakarta: Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin siap mendukung Pemerintah mengembangkan Sumatra dari berbagai aspek, dan menjadikan industri properti sebagai lokomotif penggerak perekonomian di pulau seluas 473 ribu kilometer (km) persegi.
 
“BPKPT Kadin siap menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bergerak dalam industri properti, sebagai komitmen untuk membangun Sumatra dan Indonesia. Industri properti merupakan sektor strategis karena dari sisi produksi telah memberikan kontribusi 13,6 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional 2020. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) menyebutkan, pada 2021 sektor properti merupakan investasi tertinggi pertama untuk penanaman modal dalam negeri dan peringkat ke-6 untuk penanaman modal asing," kata Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata, dikutip dari Antara, Kamis, 31 Maret 2022.
 
Dia juga menyebutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan membuka peluang usaha bagi industri properti dan industri ikutannya, mulai dari pembangunan perumahan, kawasan industri, hingga pengembangan sektor pariwisata.

Selain itu, pembangunan JTTS  sepanjang 2.731 km yang menghubungkan kota-kota dari Aceh hingga Lampung akan menggerakkan roda perekonomian di Sumatra, membuka sentra-sentra ekonomi baru dan pusat-pusat industri baru, dan membawa potensi bisnis yang besar terutama jika dapat dikaitkan dengan perencanaan kantong kantong permukiman secara terpadu. Jalan tol yang menelan biaya investasi sekitar Rp555,38 triliun ini, mulai dibangun pada 2015, dan dijadwalkan selesai pada 2024.
 
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra telah membangkitkan stimulus terhadap perekonomian Indonesia dan berdampak positif berupa penciptaan nilai tambah, pendapatan masyarakat, dan kesempatan kerja. BPKPT Kadin berharap kantong permukiman ini dapat dikembangkan untuk menciptakan sentra ekonomi dengan memanfaatkan jaringan jalan tol yang dibangun Pemerintah sekaligus menyusun rencana induk kantong-kantong permukiman yang disesuaikan dengan rencana jalan tol tersebut.
 
Tujuannya untuk memeratakan ekonomi berbasis sumber daya lokal, menyelesaikan problem perkotaan, salah satunya masalah urbanisasi serta menciptakan sentra-sentra ekonomi baru yang pada gilirannya menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat.  
 
Hal senada disampaikan Direktur Rumah Umum dan Komersial, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur, yang mewakili Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto.  Investasi pemerintah pada infrastruktur jalan memberikan dampak positif seperti kemudahan aksesibilitas dan penurunan biaya logistik. Konektivitas yang tinggi akan memberikan efek pengganda, menciptakan berbagai peluang ekonomi, dan memberi manfaat serta keuntungan lainnya.
 
“Peluang ini perlu ditangkap dengan implementasi konsep hunian berimbang dalam penyediaan perumahan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat serta pelaku pembangun,” kata Fitrah Nur.
 
Sementara itu Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Batam Raja Azmansyah mewakili Wali Kota Batam Muhammad Rudi Rabu malam mengakui, sektor properti memberi kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah kota itu, dari kontribusi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perolehan ini digunakan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur kota.

Tiga prioritas BPKPT Kadin

BPKPT Kadin memfokuskan program kerja pada tiga prioritas dari 17 program Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia yaitu pemberdayaan ekonomi daerah dan nasional, peningkatan investasi, dan pembangunan industri nasional berkelanjutan.
 
“Tiga program kerja BPKPT yang dijalankan mulai tahun 2022 ini bertujuan untuk memperkuat dan menyempurnakan ekosistem industri properti agar mampu menggerakkan ekonomi domestik untuk mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia,” kata Budiarsa.
 
Ketiga program kerja BPKPT Kadin itu pertama, membuat satellite account (neraca satelit) agar hitungan kontribusi properti terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional menjadi lebih komprehensif, meliputi bukan hanya indeks real estate namun menjadi indeks properti. Kedua, membuat peta jalan (roadmap) ekosistem dan rantai pasok industri properti agar seluruh pemangku kepentingan memahami tugas dan peran masing- masing, dan pada gilirannya menghasilkan peta jalan industri properti nasional. Ketiga, membantu pemerintah memiliki perencanaan yang berkelanjutan sehingga bidang properti menjadi bidang unggulan di daerah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan