Pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia. Foto : PLN.
Pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia. Foto : PLN.

PLN Resmi Operasikan Pembangkit Terapung Pertama Indonesia

Annisa ayu artanti • 15 April 2022 09:47
Ambon: PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1. Pengoperasian pembangkit berkapasitas 60 megawatt (MW) ini bakal memperkuat keandalan pasokan listrik di Ambon, Maluku dan meningkatkan kemandirian energi di Indonesia Timur.
 
PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power berkolaborasi dengan BUMN galangan kapal, PT PAL mengembangkan pembangkit terapung senilai Rp997 miliar tersebut.
 
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan BMPP Nusantara 1 maka mampu menopang kelistrikan Ambon dan menghadirkan kemandirian energi nasional. Sebab, dahulu sistem kelistrikan Ambon ditopang salah satunya oleh Pembangkit Listrik di atas kapal LMVPP berkapasitas 54 MW yang disewa dari luar negeri.
"Seperti diketahui bersama, kebutuhan sistem di Ambon saat ini adalah 63,7. Sekarang, kita sudah punya sendiri, dan apalagi ini adalah produk kita sendiri. Kita sudah satu langkah lagi ke depan dalam membangun pondasi kemandirian energi nasional,” ujar Darmawan melalui keterangan pers, Jumat, 15 April 2022.
 
Ia menjelaskan BMPP Nusantara 1 dengan kapasitas 60 MW merupakan satu-satunya mobile power plant dalam bentuk barge mounted terbesar dan sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid.
 
Dalam pengembangannya, BMPP dicanangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 merupakan salah satu dari tipe pembangkit yang revolusioner yakni Mobile Power Plant (MPP).
 
Menurut Darmawan, pencanangan program MPP dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara, reserve margin bergerak dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat.
 
Tidak hanya itu, MPP memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan, khususnya pada remote area atau wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur.
 
"Kami PLN berkomitmen penuh untuk mendukung regional development di seluruh Indonesia,” ucapnya.
 
Di sisi lain, ia menambahkan, BMPP Nusantara 1 ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi BUMN untuk bisa memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat.
 
“Ini semua adalah hasil kolaborasi industri dalam negeri dan merupakan sebuah titik awal. Setelah ini, perjuangan kita adalah memastikan munculnya kolaborasi-kolaborasi lebih lanjut, terutama pada bagaimana pembangunan, perekonomian, dan perindustrian bisa kembali bangkit dan berkembang," ungkapnya.
 
Direktur Produksi PT PAL, Iqbal Fikri menjelaskan kolaborasi antara PAL dan PLN merupakan kontribusi putra-putri bangsa untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi semua masyarakat.
 
"Ini merupakan kerja sama yang baik dan akan terus ditingkatkan," tambah Iqbal.
 
Iqbal merinci, selain memiliki kelebihan mobile, BMPP Nusantara ini juga memiliki ketahanan yang cukup lama. Memakai teknologi khusus, PT PAL merancang BMPP Nusantara untuk bisa mengapung diatas air dengan minim risiko.
 
"Kapal ini bisa tahan sampai 20 tahun ke depan, tetap akan andal memasok kelistrikan khususnya untuk masyarakat daerah remote," ujar Iqbal.
 
Kedepan, PLN dan PT PAL masih akan melanjutkan kolaborasi dengan pengembangan BMPP Nusantara 2 dan 3. Dengan beroperasinya 3 BMPP ini maka PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik di atas kapal dengan kapasitas 150 MW.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(SAW)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif