"Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat," ujar Airlangga dikutip dari siaran persnya, Senin, 14 Maret 2022.
Airlangga mengatakan keberlangsungan sektor usaha, khususnya usaha mikro dan kecil, menjadi perhatian utama pemerintah saat pandemi. Karena itu, bantuan ini menjadi bentuk kompensasi kerugian ekonomi atas lonjakan kasus selama pertengahan 2021 lalu.
Ia menekankan program BT-PKLWN merupakan bukti perhatian dan kehadiran pemerintah dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi covid-19. Bantuan ini dapat menggerakkan kembali ekonomi masyarakat di tingkat bawah dengan pemberian tunai sebagai dorongan untuk menjaga daya beli, kelangsungan usaha, dan penghidupan masyarakat yang menjalankan usaha mikro.
"Pada 2022, pemerintah melanjutkan program BT-PKLW dengan tambahan Nelayan sebagai penerima manfaat. Khusus untuk nelayan, ini adalah program pertama di 2022 yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia," tuturnya.
Secara spesifik, BT-PKLWN 2022 ini menyasar 212 kabupaten dan kota yang masuk dalam Roadmap Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen di 2024. Adapun besaran BT-PKLWN adalah Rp600 ribu per orang untuk 2,76 juta penerima, yaitu untuk satu juta PKLW dan 1,76 juta Nelayan.
Khusus untuk nelayan, kriterianya adalah para pelaku usaha kelautan dan perikanan yang merupakan nelayan buruh, nelayan penangkap ikan tanpa kapal, atau nelayan pemilik kapal kurang dari 5 Gross Tonnage (GT).
"Pemerintah berkepentingan agar bantuan ini dapat diterima oleh penerima manfaat secara langsung yang benar-benar berhak sehingga pemerintah menugaskan TNI dan Polri untuk melakukan pendataan dan bantuan ke masyarakat," terang Airlangga.
Dari 212 kabupaten/kota yang menjadi wilayah pelaksanaan BT-PKLWN, terdapat 106 kabupaten/kota yang disalurkan oleh Polri dan 106 kabupaten/kota yang disalurkan oleh TNI, sehingga diharapkan tidak ada duplikasi penerima. Proses penyaluran difasilitasi dengan Sistem Informasi BT-PKLWN POLRI (Puskeu Presisi) dan Sistem Informasi BT-PKLWN TNI.
Penyaluran BT-PKLWN di Manggarai Barat sendiri menargetkan 12.500 Nelayan dan 4.000 PKLW yang disalurkan oleh Polri. Selain itu, juga menargetkan 10 ribu penerima yang disalurkan oleh TNI.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga sempat berdialog singkat dengan para nelayan terkait respons mereka atas penyaluran BT-PKLWN di Kabupaten Manggarai Barat. Salah satu nelayan bernama Ambosaka mengungkapkan dirinya merasa kaget tiba-tiba didata polisi untuk menerima bantuan uang.
"Bantuan ini mereka nilai sangat membantu modal nelayan, khususnya di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini," tutup Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News