Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Hand Sanitizer Jadi Lahan Bisnis Baru di Tengah Pandemi

Desi Angriani • 01 Maret 2021 16:49
Jakarta: Tingginya permintaan akan produk hand sanitizer atau cairan antiseptik pembersih tangan menjadi lahan bisnis baru bagi produsen farmasi maupun kosmetik lokal. Hal ini terekam dari kenaikan cukai atas etil alkohol sebesar 140 persen (yoy) atau Rp200 miliar sepanjang 2020.
 
Executive Director Media Nielsen (Indonesia) Ellen Katherina mengatakan sejalan dengan meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia, isu kesehatan menjadi perhatian bagi masyarakat.
 
Hal tersebut mendorong para pelaku industri khususnya terkait vitamin dan obat-obatan menangkap peluang untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Misalnya, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), PT Paragon Technology and Innovation (Wardah), hingga PT Mazta Farma yang merupakan distributor eksklusif sektor farmasi Indonesia.

Menurut studi, hand sanitizer berbasis alkohol 60 persen lebih efektif untuk membunuh kuman dan virus. Sebagai alternatif menjaga kebersihan dan kesehatan tangan, Sanitizer Maztex berbahan etanol dengan ekstrak bambu terbukti mampu mematikan virus sampai 15 hari. Bahkan aman jika disemprotkan ke makanan lantaran mengandung ekstrak bambu moso dari Jepang.
 
"Hasil uji klinis yang dilakukan oleh Takex Co., Ltd di Jepang yakni Sanitizer Maztex memiliki bahan utama yakni 75 persen Food Grade Ethanol," dikutip dari perusahaan farmasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), PT Mazta Farma, Senin, 1 Maret 2021.
 
Dalam uji cobanya, sampel maztex diletakkan di lempengan dengan ukuran 50 x 50 mm. Lempengan disimpan selama 15 hari, lalu digunakan sebagai bahan uji. Pada saat diuji disuntikkan 0,40 ml virus inokulum ke bahan uji berusia 15 hari.
 
Setelah dilapisi dengan Polietilen (Polyethylene Film) dan berada pada suhu 25 derajat celcius dengan tingkat kelembaban tidak kurang dari 90 persen selama 24 jam, dilakukan penambahan 10 ml wash-out solution ke setiap bahan uji.
 
Metode uji terakhir dengan mengusap permukaan setiap bahan uji dan film untuk membersihkan virus dan mengukur titer infeksi virus dengan plaque assay. "Berdasarkan hasil uji tersebut terkonfirmasi 99,99 persen virus menjadi nonaktif bahkan sampai 15 hari," sebagaimana tertulis.
 
Hasil survei Nielsen menunjukkan 4 kategori produk yang meningkat signifikan secara year to date yakni produk hand sanitizer sebesar 200 persen, sabun tangan cair 285 persen, antiseptik cair melonjak 233 persen dan disusul penjualan tisu basah 151 persen.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan