Meskipun sudah banyak perusahaan yang telah beralih ke layanan cloud dan mempraktikkan budaya bekerja dari jarak jauh atau remote working jauh hari sebelum pandemi, tetap saja merupakan sebuah proses yang memakan waktu dan membutuhkan investasi yang tidak murah.
Setiap perusahaan memang memiliki tingkat kesiapan yang berbeda untuk itu, namun yang pasti keamanan siber merupakani kunci masa depan perusahaan agar bisnis tetap berjalan dengan efektif pascapandemi. Adapun tiap perusahaan pasti memahami ada tantangan yang harus bisa diselesaikan secara optimal.
Mengutip hasil survei Cisco, Selasa, 19 Januari 2021, kepada lebih dari 3.000 pengambil keputusan IT di 21 negara di dunia dan membuat sebuah laporan berjudul ‘Future of Secure Remote Work’ terungkap ada beberapa tantangan yang harus dihadapi perusahaan di masa pandemi dan bagaimana mereka menyesuaikan strategi keamanan siber.
1. Mempercepat persiapan infrastruktur keamanan siber
Tidak bisa dipungkiri bahwa budaya kerja WFH tidak akan dengan mudah hilang usai pandemi. Lebih dari dua pertiga (62 persen) perusahaan di dunia melakukannya sejak awal pandemi di Maret 2020 lalu. Angka ini meningkat drastis dari masa sebelum pandemi yang hanya berkisar di 19 persen.
Namun yang memprihatinkan adalah hanya kurang dari setengahnya yang mengaku telah memiliki infrastruktur keamanan siber yang memadai. Sebanyak 53 persen merasa cukup siap dan enam persen mengatakan bahwa infrastruktur keamanan siber mereka belum siap mengadopsi budaya kerja WFH.
Tidak heran jika hal ini sejalan dengan meningkatnya ancaman siber yang terjadi di masa pandemi. Sebanyak 61 persen perusahaan di dunia mengaku mengalami pelonjakan ancaman siber sebesar 25 persen atau lebih sejak awal masa pandemi.
2. Perlindungan untuk akses data perusahaan
Tidak sedikit karyawan yang terpaksa mengakses data perusahan menggunakan perlengkapan dan perangkat pribadi. Hal ini menjadi titik buta bagi tim keamanan siber perusahaan karena perlengkapan dan perangkat pribadi lebih sulit untuk dimonitor.
Tetapi yang menjadi tantangan terberat tim IT atau keamanan siber perusahaan sebenarnya adalah memastikan akses data perusahaan tetap aman selagi semua karyawan mengaksesnya, dari manapun, kapanpun, dan menggunakan perangkat apapun. Sebanyak 62 persen perusahaan dunia merasakan hal ini dan tuntutan tersebut menjadi tekanan yang sangat tinggi bagi praktisi IT.
Namun dengan adanya tantangan ini, hadir pula peluang melakukan transformasi. Sebanyak 85 persen pemegang keputusan IT mengatakan keamanan siber kini menjadi sangat penting, jauh lebih penting dari masa sebelum pandemi bagi perusahaan mereka, dan dua pertiga darinya mengatakan hal ini mengakibatkan perusahaan mau tidak mau harus meningkatkan anggaran mereka untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber.
3. Persiapan untuk masa depan budaya kerja yang baru
Dengan lebih dari sepertiga perusahaan di dunia mengatakan akan terus melakukan WFH pasca pandemi, para praktisi dan pemegang keputusan IT dituntut untuk terus meningkatkan keamanan siber perusahaan guna mendukung masa depan bisnis yang lebih efektif, fleksibel, dan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News