"Sampai Mei, stok yang kami kuasai akan ada tambahan sekitar 400 ribu ton, jadi totalnya 1,4 juta ton," kata Direktur Utama Bulog Perum Bulog Budi Waseso dalam video conference di Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.
Ia menambahkan, penyerapan beras petani oleh Bulog tahun ini lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Buwas, sapaan akrabnya, mengaku optimistis bahwa penyerapan Bulog bisa melebihi perkiraan.
"Evaluasi penyerapan saya dibandingkan dua tahun lalu ini serapan yang paling tinggi. Ini memberi keyakinan bahwa kami bisa serap lebih banyak walaupun kami belum ada kepastian hilirnya seperti apa," ungkapnya.
Buwas menyebut, pemerintah akan melakukan evaluasi mengenai stok beras yang dimiliki Bulog pada Juni 2021. Apabila dimungkinkan, Bulog akan kembali menyerap hasil panen pada Agustus-September.
Namun apabila tidak ditugaskan kembali, ia mengaku akan tetap menyerap beras dari petani lokal untuk tujuan komersial. Buwas ingin memastikan bahwa beras yang dihasilkan oleh petani ada jaminan penyerapan.
"Dengan sendirinya petani ada jaminan produksi diserap. Ini yang sedang kami siapkan dan hitung. Kami terus pantau daerah yang panen, direksi ada kewajiban ke lapangan untuk mengecek produksi di wilayahnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News