"Penyebab kecelakaan meledaknya tangki ini masih dalam proses investigasi yang dilakukan oleh internal Pertamina dan pihak-pihak eksternal. Termasuk juga kita ingin mendapatkan kajian dari instansi internasional yang menangani bidang kecelakaan kerja seperti yang terjadi sekarang ini," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam konferensi pers usai meninjau Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Sabtu, 3 April 2021.
Arifin didampingi Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Bupati Indramayu Nina Agustina dan Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Arifin mengatakan masih memerlukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran di empat tangki BBM tersebut. Meski data-data awal telah diperoleh, namun belum dapat menjadi dasar untuk memutuskan penyebab terjadinya kebakaran.
"Memang ada data-data awal, tapi kita tidak bisa menjustifikasi langsung. Itu butuh proses karena ada (penyebab) yang terlihat langsung, ada yang tidak terlihat langsung," ujar Arifin.
Arifin mengapresiasi komitmen Pertamina dalam penanganan masyarakat yang terdampak dari kejadian ini, baik kompensasi fisik seperti perbaikan rumah, perawatan diri dan juga usaha yang terdampak kebakaran ini. Untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari, Pertamina juga diminta mengevaluasi sistem keamanan kilang-kilangnya.
"Kami minta segera dilakukan evaluasi dan segera melakukan langkah-langkah pemasangan instalasi-instalasi unit pengaman, sesuai dengan standar-standar internasional yang berlaku, juga teknologi-teknologi baru yang saat ini dipakai pada industri sejenis," tutur Arifin.
Perusahaan pelat merah itu juga diminta untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakat sekitarnya. Sehingga apabila terdapat indikasi peristiwa yang bisa membahayakan, dapat langsung diinformasikan kepada masyarakat setempat untuk dilakukan persiapan lebih dini demi menjaga keselamatan masing-masing.
"Kita berdoa agar hal ini tidak terulang lagi ke depan dan langkah-langkah yang kita lakukan ini dapat dimudahkan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News