Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) mengenai penerbitan OWK senilai Rp8,5 triliun secara bertahap, dan hari ini maskapai pelat merah memperoleh penarikan pertama senilai Rp1 triliun dengan tenor tiga tahun.
"Adapun implementasi pencairan dana OWK ini sesuai kesepakatan stakeholder, kami saat ini akan gunakan Rp1 triliun OWK dengan tenor tiga tahun. Ini penarikan pertama," kata Irfan dalam konferensi pers virtual, Senin, 28 Desember 2020.
Irfan menjelaskan untuk pencairan selanjutnya perusahaan akan mengikuti prinsip kehati-hatian dan taat asas kepatuhan dan kepentingan bersama dan menjunjung tinggi good corporate governance. Garuda Indonesia juga akan menunjukkan performa operasi dan keuangan yang lebih baik di masa mendatang.
Adapun, sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia dana dari hasil penerbitan MCB ini akan digunakan untuk mendukung likuiditas dan solvabilitas, serta untuk pembiayaan operasional perusahaan di masa depan. Selain itu, implementasi penerbitan ini juga merupakan mandat pemerintah untuk upaya Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Ini juga memenuhi apa yang telah diputuskan pada RUPSLB dan akan kita ikuti secara baik sesuai dengan aturan yang ada di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News