Ilustrasi. Foto : MI/Usman Iskandar.
Ilustrasi. Foto : MI/Usman Iskandar.

Wamen BUMN: SWF Bisa Kelola Dana hingga USD200 Miliar

Annisa ayu artanti • 28 Januari 2021 15:58
Jakarta: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo membeberkan target jangka pendek dan jangka panjang investasi yang akan dihimpun oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Indonesia Investment Authority (INA).
 
Ia menyebutkan target jangka pendek dan menengah INA bisa mengumpulkan USD20 miliar. Sedangkan untuk target jangka panjang sebesar USD200 miliar.
 
"Kami akan berproses dengan target jangka pendek, menengah untuk mencapai asset value USD20 miliar. Namun untuk jangka panjang saya rasa untuk capai asset value USD200 miliar bukan sesuatu yang impossible, karena memang asset base-nya ada," kata Kartika, dalam BRI Group Economic Forum 2021, Kamis, 28 Januari 2021.

Pria yang hangat disapa Tiko tersebut menjelaskan perhitungan target tersebut dengan memperhitungkan jumlah aset BUMN yang ada sekitar Rp8.000 triliun.
 
"Katakanlah kita ambil konservatif sekitar sepertiga atau seperempat yang bisa kita kerjasamakan, which is itu nilainya Rp2.000 triliun sampai dengan Rp3.000 triliun. Nah kalau itu ekuitasnya bisa kita kerja samakan itu tentunya value-nya akan meningkat. Target jangka pendek dan menengah kita harapkan bisa mengumpulkan value investasi sebesar USD20 miliar," tuturnya.
 
Kendati demikian, Tiko juga menuturkan dalam menarik minat investor tersebut pastinya melalui banyak pertimbangan. Harus ada kecocokan aset yang mau dikembangkan oleh investor tersebut.
 
Ia pun mengatakan nantinya pihak BUMN akan berusaha menyatukan keinginan serta ketertarikan investor itu dengan aset yang dimiliki BUMN. Hal itu akan dilakukan melalui proses negosiasi.
 
"Di awal kami harus menyampaikan, tidak mudah karena harus menyampaikan dan menyatukan interest investor dengan asetnya dan ini polanya harus ada negosiasi, bagaimana model investasinya, bagaimana valuasinya, bagaimana struktur cashflow-nya sehingga nanti target IRR mencapai berapa, apakah 10 persen atau 12 persen atau 17 persen," jelasnya.
 
"Ini nanti setahun pertama kita belajar bagaimana INA ini membantu kerja sama investasi yang saling menguntungkan baik dari bumn maupun investor yang akan memberikan investasi," tukasnya.
 
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan dalam satu-dua bulan ke depan aliran dana senilai USD20 miliar ditargetkan masuk ke dalam INA.
 
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 15 Januari 2021.
 
"Tadi saya bisik-bisik ke Ibu Menteri Keuangan, awal-awal ini, mungkin sebulan-dua bulan ini, target yang masuk ke SWF kita berapa? Di jawab Menteri Keuangan, ya kira-kira USD20 miliar. Duit yang gede banget," ujar Presiden.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan