Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi. Foto: dok PHE.
Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi. Foto: dok PHE.

Meski Ada Trilema Energi, PHE Terus Gali Potensi Migas

Husen Miftahudin • 20 Oktober 2023 12:56
Jakarta: PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, membuktikan eksistensi di dunia hulu migas berskala internasional melalui perhelatan International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit di Nusa Dua, Bali pada 16-19 Oktober 2023.
 
Kegiatan IOGP Summit 2023 yang mengusung tema 'Explore the Potential' mempunyai filosofi menggali potensi di berbagai aspek untuk memberikan kinerja terbaik dan menjaga keberlanjutan pasokan energi.
 
IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek, seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi.

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi menyampaikan, minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga 2050 bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.
 
"Kita berada di sini untuk menggali peran krusial Geomatika dalam mendukung kegiatan operasional di lingkungan yang menantang seperti laut dalam, daerah terpencil, dan lapangan mature. Hal ini sangat signifikan untuk memastikan tantangan fokus utama yaitu keberlanjutan pasokan energi," ucap Awang dikutip dari siaran pers, Jumat, 20 Oktober 2023.
 
Lebih lanjut Awang menjelaskan saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi, yaitu menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), serta keberlanjutan (sustainability).
 
"Strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik. Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan," tegas dia.
 
Baca juga: Pertamina dan Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela
 

Energi fosil masih punya peran besar


Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad menegaskan, energi fosil mempunyai peran signifikan dalam memasok kebutuhan energi nasional saat ini.
 
Karena itu pula, aku dia, pemerintah menetapkan target produksi nasional satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 milyar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
 
Di sisi lain Kementerian ESDM pun memiliki tugas untuk mengurangi emisi dari energi fosil. Maka saat ini pihaknya juga sedang mengatur regulasi mengenai carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) untuk meningkatkan daya tarik investasi.
 
"Kami percaya dengan kerja keras, kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan antarpemangku kepentingan dapat mendukung tercapainya ketahanan serta keberlanjutan energi," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan