Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kencana Windu binaan Sekolah Tani Indonesia ini berada di Desa Wanasuka berfokus pada tanaman kopi dan hortikultura, sekitar 1.000 pohon kopi di tanam di lahan dua hektare.
Program Replanting Tanaman Kopi ini berjalan dengan konsep kolaborasi dan keberlanjutan dimana penanaman kopi ini dilaksanakan dengan sistem organik untuk kelestarian dan konservasi lahan. Program ini berupa pemberian bibit kopi yang berkualitas dan pendampingan budidaya yang baik untuk dapat menghasilkan kopi berkualitas dan bernilai ekonomi lebih tinggi.
"Program ini merupakan pemberdayaan Kelompok Tani Kencana Windu dan Masyarakat dalam upaya meningkatkan hasil pertanian dan perekonomian di desa Wanasuka," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Surveyor Indonesia Rosmanidar Zulkifli dalam siaran persnya, Jumat, 8 Maret 2024.
Menurut Rosmanidar, replanting tanaman kopi ini menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh kelompok tani dalam meningkatkan hasil pertanian serta memberdayakan masyarakat warga desa Wanasuka.
Lebih lanjut ia mengatakan, program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) Surveyor Indonesia ini didukung masyarakat lokal dalam mewujudkan program-program TJSL yang berkelanjutan.
"Beberapa program telah dijalankan dengan dukungan dan kontribusi positif dari masyarakat lokal yang terlibat, salah satunya adalah Kelompok Tani Kencana Windu," tutur dia.
Baca juga: Tekan Emisi Karbon, AirNav Indonesia Dorong Pertanian Berkelanjutan |
Ciptakan program yang berdampak jangka panjang
Dengan melibatkan Sekolah Tani Indonesia, Kelompok Tani Kencana Windu, dan masyarakat Desa Wanasuka dalam proses pengembangan program TJSL, ungkap Rosmanidar, Surveyor Indonesia dapat menghasilkan solusi-solusi yang lebih beragam, relevan, dan program berkelanjutan.
Keterlibatan masyarakat Desa Wanasuka dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program, meningkatkan keberlanjutan, ide-ide inovatif masyarakat dan membantu menciptakan program yang lebih tahan lama dan berdampak jangka panjang.
Selain itu, melibatkan Sekolah Tani Indonesia dalam kemitraan dengan pelaku usaha lokal dapat menciptakan peluang kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Program ini dapat merangsang inisiatif ekonomi yang mendukung keberlanjutan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satunya penyerapan hasil usaha berinteraksi langsung dengan konsumen sehingga petani mitra mendapatkan harga yang lebih tinggi daripada harus menjual hasil panen kepada tengkulak serta penerapan sistem timbang langsung bayar.
"Pengembangan model bisnis sosial yang melibatkan Sekolah Tani Indonesia juga dapat memberikan manfaat sosial untuk menciptakan peluang ekonomi," tutup Rosmanidar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News