Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto: MI/Ramdani.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto: MI/Ramdani.

Bahlil: Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil di Dunia

Rizkie Fauzian • 04 Juli 2024 11:20
Jakarta: Jakarta: Presiden Joko Widodo meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berada di Karawang, Jawa Barat. Pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ini jadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
 
Sejumlah menteri dan pejabat terkait ikut hadir dalam peresmian, antara lain Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
 
"Setelah kami diskusi, kami tanya apakah di dunia sudah ada belum membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu, dari tambang sampai ke mobil, ternyata belum ada. Indonesia yang pertama untuk melakukan hal ini," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Rabu, 3 Juli 2024.

Bahlil menjelaskan awal mula mengundang Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor hilirisasi ke Indonesia pada 2019 dalam beberapa pertemuan di Busan dan kota lain. Salah satu investasi dari Korea Selatan, antara lain Lotte Chemical dengan nilai USD4 miliar di Cilegon, yang pada 2016 sempat mangkrak, akan melakukan produksi pada Maret 2025.
 
Kedua, proyek investasi hilirisasi di Kabupaten Batang Jawa Tengah, pabrik kaca Korea Selatan KCC Glass yang akan mulai produksi di Agustus 2024. 
 
Baca juga: Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Ekosistem Kendaraan Listrik

"Itu salah satu proyek-proyek investasi hilirisasi yang ada di Indonesia dari Korea Selatan," kata Bahlil.
 
Menurut Bahlil, pembangunan pabrik ekosistem baterai EV cell terintegrasi memiliki total investasi USD9,8 miliar. Apabila diakumulasi dengan investasi dari Hyundai untuk mobil listrik menjadi sekitar USD11 miliar-USD12 miliar. 
 
"Ini investasi terbesar satu ekosistem di Indonesia secara khusus ekosistem baterai kendaraan listrik. Hari ini nilai investasinya USD1,2 miliar-USD1,5 miliar selesai. Akan dilakukan lagi tahap dua yaitu USD2 miliar," ungkap dia. 
 
Adapun pembangunan pabrik baterai HLI Green Power akan terdiri atas dua fase dengan total investasi senilai USD3,2 miliar. Fase pertama yang baru diresmikan ini menelan investasi senilai USD1,2 miliar dengan kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt hour (GWh). 
 
Sementara itu, fase kedua akan memiliki kapasitas sebesar 20 GWh dengan nilai investasi senilai USD2 miliar. Tahap kedua ini ditargetkan beroperasi komersial pada 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan