Ilustrasi pemakaian listrik rumah tangga - - Foto: dok PLN
Ilustrasi pemakaian listrik rumah tangga - - Foto: dok PLN

Rasio Elektrifikasi PLN di Kaltim dan Kaltara Capai 95,03%

Suci Sedya Utami • 21 Agustus 2021 15:30
Balikpapan: PT PLN (Persero) memberikan kado manis kepada masyarakat desa di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) berupa aliran listrik 24 jam untuk 24 desa terpencil. Dengan upaya tersebut, rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Kaltim dan Kaltara meningkat menjadi 95,03 persen.
 
Rasio elektrifikasi PLN adalah perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga PLN dibandingkan dengan jumlah total kepala keluarga yang ada di suatu wilayah. Sepanjang lima tahun terakhir, rasio elektrifikasi PLN di Kaltim dan Kaltara meningkat dari sebelumnya 90 persen pada 2017, naik 95,03 persen pada Juli 2021.
 
Untuk menghadirkan layanan listrik 24 jam, PLN mengeluarkan biaya investasi sebesar Rp47,5 miliar. Sebanyak 2.378 kepala keluarga kini bisa menikmati listrik dari PLN. Hadirnya listrik 24 jam di dua provinsi ini diharapkan mendorong produktivitas masyarakat.

"Dengan dinyalakannya 24 desa berlistrik ini, terdapat potensi sambungan pelanggan baru sebanyak 2.378 pelanggan yang tersebar di Kaltim dan Kaltara," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi dalam keterangan resmi, Sabtu, 21 Agustus 2021.
 
Agung menyebut desa berlistrik yang diresmikan kali ini tersebar di tujuh kabupaten. Di antaranya 13 desa di Krayan, Kabupaten Nunukan yang terdiri dari Kelompok Desa Terang Baru dan Kelompok Desa Brian Baru, serta satu desa di Kabupaten Tana Tidung yakni Desa Seputuk. Seluruhnya desa ini berada di Kaltara.
 
Selanjutnya di Kaltim terdapat dua desa di Kabupaten Kutai Timur, yaitu Desa Cipta Graha dan Desa Mukti Lestari; dua desa di Kabupaten Kutai Barat yaitu Desa Jambu Makmur dan Desa Muara Gusik; satu desa di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Desa Perian; empat desa di Kabupaten Paser yaitu Desa Lomu, Desa Riwang, Desa Perapat, dan Desa Sungai Batu; dan satu desa di Kabupaten Berau yakni Desa Sidobangen, Kelay.
 
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan rasio desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 100 persen di 2022," jelas Agung.
 
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Kaltim, Abu Helmi mewakili Gubernur Kaltim, mengapresiasi PLN yang telah mengalirkan listrik ke desa di wilayahnya.
 
"Kami siap memberikan dukungan penuh, untuk membantu PLN apabila dalam perjalanan melistriki negeri terdapat kendala di lapangan. Sinergi yang telah terjalin baik harus ditingkatkan demi pemerataan listrik di Kalimantan Timur," kata Helmi.

 
Senada dengan itu, Pemerintah Provinsi Kaltara melalui Sekretaris Daerah, Suriansyah, mengungkapkan terima kasih atas upaya PLN menghadirkan terang hingga desa-desa di Kaltara yang berbatasan dengan negeri Jiran Malaysia.
 
"Kita sama-sama tahu bahwa di Kaltara terdapat desa terdepan, terluar, tertinggal (3T) dan juga Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Keberadaan listrik amat dibutuhkan oleh masyarakat. Maka dengan telah masuknya listrik PLN, masyarakat sangat bersyukur karena kualitas kehidupannya meningkat berkat listrik," urai Suriansyah.
 
Warga Desa Krayan, Markus, mengungkapkan kegembiraan mereka dengan hadirnya listrik di desa mereka yang berbatasan dengan Sabah Malaysia.
 
Markus menyebut kini di siang hari ia bisa menggunakan kipas angin agar tidak kepanasan. Pada malam hari, anak-anak juga bisa belajar dengan baik karena telah memiliki penerangan dari PLN.
 
"Sangat senang karena menanti listrik 76 tahun sejak Indonesia merdeka. Sekarang aktivitas masyarakat sehari-hari bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan produktif," ujar dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan