Jakarta: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi optimistis nilai transaksi pada pameran dagang terbesar RI, Trade Expo Indonesia Digital Exhibition (TEI-DE) 2021 dapat mencapai target USD1,5 miliar. Sebab, pameran dagang berskala internasional ini diikuti sebanyak 2.900 calon pembeli dari 105 negara.
"Kami optimistis bahwa transaksi perdagangan TEI tahun ini akan meningkat dari pelaksanaan TEI 2020 yang angkanya USD1,3 miliar menjadi USD1,5 miliar pada TEI tahun ini," kata Mendag pada Pembukaan TEI-DE 2021 yang disiarkan virtual, Kamis, 21 Oktober 2021.
Mendag menyampaikan TEI tahun ini disambut antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, yang terbukti dari stan yang telah terisi sebanyak 834 pelaku usaha. Jumlah tersebut meningkat dari TEI 2020 yang diikuti 690 pengusaha.
Meski pandemi melanda seluruh dunia selama dua tahun terakhir, pameran dagang terbesar Indonesia yakni TEI yang ke-36 kembali dihadirkan. Tema yang diangkat pada TEI tahun ini adalah "Reviving Global Trade", yang diangkat sebagai bagian dari upaya dan strategi Indonesia untuk menghidupkan kembali perdagangan global.
"Perhelatan TEI yang diselenggarakan secara digital sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi pandemi dan untuk tetap mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar global," ujar Mendag.
Selain itu, sebagai terobosan baru bagi pelaku usaha Indonesia untuk mempromosikan produk-produknya ke tingkat dunia. Untuk pertama kalinya dalam pergelaran TEI, Indonesia mempromosikan produk halal dan fesyen muslim Indonesia dengan menyediakan platform khusus bagi produk-produk halal Indonesia, serta meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan dilaksanakan secara bersamaan dengan TEI.
"Hal ini kami lakukan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat mode bagi industri fesyen muslim dunia dimasa yang akan datang," tukas Lutfi.
Pasar produk halal RI
Menurut dia, pasar produk halal dunia sangat menjanjikan, yang mana warga muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari USD2 triliun di sektor makanan, produk farmasi, kosmetik, fesyen, serta rekreasi.
"Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan dengan baik. Saat ini, ekspor Indonesia untuk produk halal mencapai USD6 miliar atau setara dengan peringkat ke 21 dunia," ungkap Lutfi.
Sedangkan, lanjutnya, untuk ekspor fesyen muslim diperkirakan sebesar USD4,1 miliar atau setara dengan 13 besar di dunia. TEI tahun ini juga akan melaksanakan peluncuran program Expora yaitu produk kelahiran BNI 46 untuk membantu UMKM agar dapat menembus pasar ekspor.
Kemudian terdapat serangkaian forum di antaranya Trade Tourism and Investment Forum (TTI), business matching, business forum, business counseling, serta pemberian penghargaan Primaniyarta dan Primaduta kepada eksportir terbaik yang terus mampu menjaga kinerjanya di masa pandemi.
"Pada kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja sama dan dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri, para duta besar, konsulat jenderal, serta perwakilan RI di negara mitra. Kadin Indonesia, dan kamar dagang negara-negara sahabat yang telah berupaya maksimal dalam mempromosikan TEI sekaligus menjaring calon pembeli dari mancanegara," pungkasnya.
"Kami optimistis bahwa transaksi perdagangan TEI tahun ini akan meningkat dari pelaksanaan TEI 2020 yang angkanya USD1,3 miliar menjadi USD1,5 miliar pada TEI tahun ini," kata Mendag pada Pembukaan TEI-DE 2021 yang disiarkan virtual, Kamis, 21 Oktober 2021.
Mendag menyampaikan TEI tahun ini disambut antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, yang terbukti dari stan yang telah terisi sebanyak 834 pelaku usaha. Jumlah tersebut meningkat dari TEI 2020 yang diikuti 690 pengusaha.
Meski pandemi melanda seluruh dunia selama dua tahun terakhir, pameran dagang terbesar Indonesia yakni TEI yang ke-36 kembali dihadirkan. Tema yang diangkat pada TEI tahun ini adalah "Reviving Global Trade", yang diangkat sebagai bagian dari upaya dan strategi Indonesia untuk menghidupkan kembali perdagangan global.
"Perhelatan TEI yang diselenggarakan secara digital sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi pandemi dan untuk tetap mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar global," ujar Mendag.
Selain itu, sebagai terobosan baru bagi pelaku usaha Indonesia untuk mempromosikan produk-produknya ke tingkat dunia. Untuk pertama kalinya dalam pergelaran TEI, Indonesia mempromosikan produk halal dan fesyen muslim Indonesia dengan menyediakan platform khusus bagi produk-produk halal Indonesia, serta meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan dilaksanakan secara bersamaan dengan TEI.
"Hal ini kami lakukan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat mode bagi industri fesyen muslim dunia dimasa yang akan datang," tukas Lutfi.
Pasar produk halal RI
Menurut dia, pasar produk halal dunia sangat menjanjikan, yang mana warga muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari USD2 triliun di sektor makanan, produk farmasi, kosmetik, fesyen, serta rekreasi.
"Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan dengan baik. Saat ini, ekspor Indonesia untuk produk halal mencapai USD6 miliar atau setara dengan peringkat ke 21 dunia," ungkap Lutfi.
Sedangkan, lanjutnya, untuk ekspor fesyen muslim diperkirakan sebesar USD4,1 miliar atau setara dengan 13 besar di dunia. TEI tahun ini juga akan melaksanakan peluncuran program Expora yaitu produk kelahiran BNI 46 untuk membantu UMKM agar dapat menembus pasar ekspor.
Kemudian terdapat serangkaian forum di antaranya Trade Tourism and Investment Forum (TTI), business matching, business forum, business counseling, serta pemberian penghargaan Primaniyarta dan Primaduta kepada eksportir terbaik yang terus mampu menjaga kinerjanya di masa pandemi.
"Pada kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja sama dan dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri, para duta besar, konsulat jenderal, serta perwakilan RI di negara mitra. Kadin Indonesia, dan kamar dagang negara-negara sahabat yang telah berupaya maksimal dalam mempromosikan TEI sekaligus menjaring calon pembeli dari mancanegara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News