Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor Indonesia ke Singapura dan Malaysia justru mengalami kenaikan pada April 2021. Bahkan secara bulanan, ekspor RI ke Malaysia naik USD72,8 juta, sedangkan ke Taiwan juga mengalami kenaikan sebesar USD118,4 juta.
"Nilai ekspor ke Singapura, Malaysia, dan Taiwan selama April ini secara month to month masih mengalami kenaikan, tapi kalau kita lihat kumulatif Januari-April 2021 hanya ekspor ke Singapura yang mengalami penurunan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis, 20 Mei 2021.
Ia menyebut, ekspor RI ke Singapura pada Januari-April tahun ini turun 26,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, Suhariyanto meyakini dampak dari lockdown di sejumlah negara ini tidak banyak memengaruhi kinerja perdagangan Indonesia.
"Seberapa besar peranannya? Dari sisi impor periode Januari-April 2021 ini peranan impor dari negara tetangga, dari Singapura adalah 5,67 persen, Thailand 5,30 persen, Malaysia 3,75 persen, dan Taiwan 2,63 persen," ungkapnya.
BPS sebelumnya mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2021 kembali mengalami surplus sebesar USD2,19 miliar. Surplus didapat setelah ekspor tercatat sebesar USD18,48 miliar, sedangkan impor hanya USD16,29 miliar pada bulan lalu.
Suhariyanto mengatakan, surplus neraca perdagangan pada bulan lalu merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan surplus sejak Januari 2021. Bahkan, Indonesia mencatat rekor dengan surplus selama 12 bulan beruntun sejak Mei tahun lalu.
"Kalau kita mundur ke belakang, dengan surplus di April 2021 ini maka neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 12 bulan berturut-turut sejak Mei tahun lalu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News