Ilustrasi. Foto: dok.MI
Ilustrasi. Foto: dok.MI

Pergerakan Pesawat Turun 65,54% di Masa Peniadaan Mudik

Husen Miftahudin • 18 Mei 2021 12:11
Jakarta: AirNav Indonesia melaporkan pergerakan pesawat udara di 52 bandara Tanah Air pada tujuh hari masa peniadaan mudik Lebaran mengalami penurunan sebanyak 65,54 persen. Penurunan tersebut merupakan perbandingan data pergerakan pesawat udara pada 6-12 Mei 2021 dengan 29 April-5 Mei 2021.
 
Direktur Utama AirNav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, dari 23.469 pergerakan selama satu pekan sebelum periode peniadaan mudik menjadi 8.087 pergerakan selama periode peniadaan mudik. Adapun penerbangan yang masih beroperasi tersebut merupakan penerbangan yang diizinkan untuk beroperasi.
 
"Kebijakan pemerintah untuk melarang mudik Lebaran 2021 untuk mencegah penyebaran covid-19 khususnya menggunakan transportasi udara, terbukti efektif," sebut Pramintohadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Mei 2021.

Pramintohadi menjelaskan lebih lanjut, ada tiga bandara dengan penurunan pergerakan pesawat udara paling signifikan. Di antaranya adalah Bandara Labuan Bajo, Bima, dan Kulon Progo.
 
Adapun Bandara Labuan Bajo turun dari 136 pergerakan selama satu pekan menjadi enam pergerakan atau turun 94,85 persen. Sementara Bandara Bima turun dari 67 pergerakan menjadi empat pergerakan atau turun 94,03 persen.
 
"Sedangkan Bandara Kulon Progo turun dari 342 pergerakan selama satu minggu, menjadi 26 pergerakan atau turun 92,4 persen," terangnya.
 
AirNav Indonesia juga mencatat penurunan untuk lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak, yakni Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, dan Denpasar. Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) yang melayani pergerakan pesawat udara di Bandara Soekarno-Hatta mengalami penurunan dari 4.641 pergerakan selama satu pekan menjadi 1.463 pergerakan atau turun 68,48 persen.
 
Lalu, Makassar Air Traffic Services Center (MATSC) yang melayani pergerakan pesawat udara di Bandara Hasanuddin, turun dari 1.821 pergerakan menjadi 416 pergerakan atau turun 77,16 persen. Surabaya mengalami penurunan dari 1.642 pergerakan menjadi 393 pergerakan atau turun 76,07 persen.
 
"Medan turun dari 836 pergerakan selama satu minggu menjadi 210 pergerakan atau turun 74,88 persen. Denpasar turun dari 716 pergerakan selama satu minggu menjadi 136 pergerakan atau turun 81,01 persen," tutur dia.
 
Meski turun signifikan, Pramintohadi menegaskan bahwa pihaknya tetap menjaga kualitas pelayanan navigasi penerbangan terbaik untuk melayani seluruh penerbangan di ruang udara Indonesia.
 
"Komitmen kami memberikan layanan navigasi penerbangan yang selamat dan efisien. Bukan hanya untuk bandara-bandara besar, namun juga bandara-bandara kecil yang ada di seluruh pelosok Nusantara," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan