Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Agustus 2021 kembali mengalami kenaikan. NTP nasional pada bulan lalu tercatat sebesar 104,68 atau naik 1,16 persen dibanding NTP bulan sebelumnya yang 103,48.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,17 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,01 persen.
"Secara nasional, NTP Januari sampai dengan Agustus 2021 sebesar 103,47 dengan nilai Indeks Harga yang Diterima sebesar 111,44 sedangkan Indeks Harga yang Dibayar sebesar 107,71," katanya dalam video conference di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Ia menyebut, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Pada Agustus 2021, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan tertinggi yaitu 3,68 persen dibandingkan dengan provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan terbesar yaitu 1,41 persen.
Selain itu, BPS mencatat adanya penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,05 persen pada Agustus 2021. Ini disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Agustus 2021 sebesar 104,80 atau naik 1,00 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," pungkas dia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,17 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,01 persen.
"Secara nasional, NTP Januari sampai dengan Agustus 2021 sebesar 103,47 dengan nilai Indeks Harga yang Diterima sebesar 111,44 sedangkan Indeks Harga yang Dibayar sebesar 107,71," katanya dalam video conference di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Ia menyebut, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Pada Agustus 2021, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan tertinggi yaitu 3,68 persen dibandingkan dengan provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan terbesar yaitu 1,41 persen.
Selain itu, BPS mencatat adanya penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,05 persen pada Agustus 2021. Ini disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Agustus 2021 sebesar 104,80 atau naik 1,00 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id