Mendag Zulkifli Hasan meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor. Istimewa.
Mendag Zulkifli Hasan meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor. Istimewa.

Mendag Zulhas Berkomitmen Jalankan Perintah Presiden untuk Menaikkan Harga TBS

Juven Martua Sitompul • 22 Juli 2022 11:36
Bogor: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zukhas) memastikan menjalankan penuh perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga tandan buah segar (TBS) Kelapa Sawit menjadi Rp2 ribu per kg. Komitmen ini ditegaskan Zulhas usai meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor.
 
"Tugas saya sekarang itu dan menteri-menteri lain diperintah Pak Presiden agar bekerja keras melakukan segala upaya agar TBS harus bisa di atas Rp2 ribu per kg," kata Zulhas di Pasar Cibinong, Bogor, Jumat, 22 Juli 2022.
 
Zulhas menegaskan pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk menaikkan harga TBS sawit. Pertama, menghapus pungutan ekspor sawit hingga akhir Agustus 2022. Kedua, penambahan jatah ekspor sawit dari 1 banding 5 menjadi hampir 1 banding 9.

"Jadi pengali ekspornya, kalau dulu kan 1 banding 5, sekarang hampir 1 banding 9. Jadi kalau sudah penuhi sawit 1.000 ton bisa ekspor 8.400 ton," kata Zulhas.
 
Harga TBS sawit masih di bawah Rp2 ribu per kg saat ini. Menurut dia, harga TBS masih rendah karena total isi tangki di pabrik kelapa sawit masih banyak, yakni mencapai 7 juta ton.
 
"Rupanya itu biang keladi, sehingga harga TBS tidak bisa naik ke atas, karena pabrik belum kosongkan tangki," kata Mendag.
 

Baca: 3 Langkah Ini Bisa Bantu Petani Sawit Sejahtera


Dengan kondisi demikian, Zulhas mengaku akan mencabut aturan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) demi mengerek harga TBS kelapa sawit.
 
"Saya pertimbangkan DMO DPO tidak perlu lagi, kami pertimbangkan agar ekspor bisa cepat," kata Zulhas.
 
Ketua Umum PAN ini mengaku akan bertemu dengan pengusaha sawit untuk membahas hal ini. Dia akan meminta komitmen para pengusaha untuk mengutamakan kebutuhan di dalam negeri meski DMO dan DPO nantinya dihapus.
 
"Saya lagi pertimbangkan, saya lagi bertemu dengan teman-teman pengusaha untuk meminta komitmen mereka," tegas Zulhas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan