"Untuk membantu tim kami dalam meningkatkan, menyempurnakan, dan mengembangkan produk guna memberikan solusi yang terbaik bagi pengguna," kata Chief Data Officer JULO, Martijn Wieriks, dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 September 2024.
Hal tersebut diungkap Martijn, merespons inovasi large language model (LLM) dengan natural language processing (NLP). Inovasi itu disematkan dalam toko aplikasi Google Play Store, dan membantu pihaknya menjaring umpan balik.
"Memungkinkan kami untuk memproses ulasan dari pengguna aplikasi JULO di Google Play Store secara real-time. Inovasi ini mampu mengidentifikasi feedback serta masalah dari penggunaan aplikasi," kata dia.
Serangkaian mekanisme penunjang itu, kata Martijn, mengantarkan pihaknya memperoleh tiga penghargaan dalam ajang Asia FinTech Awards 2024. Penghargaan, yakni dalam kategori Data Initiative of The Year, Best Employer of The Year, dan Team of The Year. Pihaknya merupakan satu-satunya perusahaan fintech dari Indonesia diganjar penghargaan tersebut,
“Kami bangga penghargaan ini ditujukan pada inovasi AI-driven Customer Insights di JULO," kata Martijn.
Baca Juga: Awasi Ancamannya! Jangan hanya Sekadar Paham Industri Fintech |
Sementara itu, Corporate Communications JULO, Adam Rumanda mengungkapkan pihaknya konsisten menunjukkan komitmen dalam pengembangan karyawan dan pendekatan menyeluruh terhadap operasi bisnis, termasuk mendemonstrasikan pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang baik. Pihaknya berupaya menjalankan nilai-nilai excellence dan do the right thing dalam setiap kebijakannya, yang secara berkelanjutan mendukung kebutuhan karyawannya.
"Kami peduli dan berinvestasi dalam pertumbuhan karyawan melalui program-program yang komprehensif dan menarik agar karyawan lebih termotivasi dalam memberikan yang terbaik untuk seluruh pengguna JULO. Kami percaya hal ini akan menempatkan posisi kami sebagai salah satu perusahaan fintech terbaik di industri," jelas Adam.
Secara keseluruhan hingga Juli 2024, JULO telah mencatat pencairan pinjaman sebesar lebih dari Rp5,3 triliun, atau tumbuh 58 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pihaknya menargetkan bisa menyalurkan lebih dari Rp10 triliun di 2024.
"Kami tidak akan berhenti berinovasi dan kami berharap dapat memberikan inovasi baru serta layanan keuangan yang inklusif di industri fintech Tanah Air," ujar Adam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News