Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch. Arief Cahyono mengatakan layanan kontak pengaduan tersebut bisa dihubungi setiap saat yang dibuka selama 24 jam. Setiap pengaduan yang diterima tersebut nantinya akan diverifikasi dan segera diberikan bantuan apabila telah sesuai.
"Silakan menghubungi 085211218544 (whatsApp chat only) lalu sebutkan nama daerah, persoalan atau kondisi saat ini, luasan lahan yang terdampak kekeringan dan ketersediaan sumber air di sekitar lokasi. Yang terpenting para petani sudah tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Simluhtan," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin, 26 Agustus 2024.
Adapun kategori pengaduan tersebut meliputi daerah sawah tadah hujan subur yang terdampak kekeringan parah, dan terdapat sumber air namun tidak memiliki sarana irigasi seperti pompa yang memadai.
"Misalnya, jika di satu daerah sedang melakukan pertanaman lalu kekurangan suplai air irigasi bisa diadukan melalui kontak di atas. Atau jika di suatu daerah terdapat sumber air tapi belum dimanfaatkan secara optimal bisa juga disampaikan ke kontak tersebut," katanya.
Baca juga: Dukung Program PAT-Pompanisasi, Pupuk Indonesia Siap Pasok Kebutuhan Pupuk |
Daerah yang berhasil ditangani
Arief menuturkan contoh daerah yang berhasil ditangani dan saat ini dalam penanganan keluhan kekeringan berada di Kabupaten Subang dan Indramayu Kementan telah membantu dengan cepat pompanisasi di Kabupaten Subang Desa Jatiragas Hilir, Kabupaten Subang dengan luas areal yang diselamatkan 133 hektare dengan pompa enam inch dua unit.
Begitu pula Kabupaten Indramayu dengan luas areal sawah yang mengalami kekeringan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kandanghaur seluas 381 hektare dan Kecamatan Losarang seluas 1.163 hektare.
"Gerak cepat ini sangat diperlukan karena petani tidak boleh gagal panen. Kita berupaya maksimal untuk bantu petani. Ini menjadi perhatian utama Bapak Mentan dan Wamentan. Beliau terus memantau sepanjang hari selama 24 jam," tutur Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News