Namun, meski terjadi pelonggaran mobilitas masyarakat, Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja menilai pusat perbelanjaan diperkirakan masih akan mengalami defisit. Pasalnya, dalam pelonggaran PPKM, kapasitas pengunjung pusat perbelanjaan hanya boleh terisi 50 persen.
"Pusat perbelanjaan masih akan mengalami defisit karena dengan kapasitas maksimal 50 persen tidak akan bisa menutup biaya operasional," kata Alphonzus kepada Medcom.id, Selasa, 24 Agustus 2021.
Ia menyebutkan saat ini tingkat kunjungan memang sudah bergerak naik secara bertahap meskipun cenderung masih lambat dibanding kondisi normal. Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan saat ini berkisar 15-20 persen.
Ia bilang peningkatan kunjungan lantaran restoran dan kafe yang sudah diperbolehkan untuk melayani makan di tempat atau dine in. Namun, untuk meningkatkan kembali mobilitas membutuhkan waktu.
"Berdasarkan pengalaman selama pandemi ini, untuk menaikkan tingkat kunjungan yang hanya 10-20 persen diperlukan waktu tidak kurang dari tiga bulan," ujar dia.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, pemerintah harus dapat memastikan ketersediaan vaksin dan kemudahan vaksinasi bagi masyarakat umum terutama di wilayah-wilayah yang tingkat vaksinasinya masih rendah.
Pemerintah juga harus dapat memastikan keandalan aplikasi PeduliLindungi. Dirinya menambahkan pusat perbelanjaan berkomitmen dalam pemberlakuan serta penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Serta disiplin dan konsisten untuk menjadikan pusat perbelanjaan sebagai salah satu fasilitas masyarakat yang aman dan sehat untuk dikunjungi dan berbelanja di kala kita masih belum bisa lepas dari keharusan hidup berdampingan dengan covid-19," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News