Menteri BUMN Erick Thohir - - Foto: dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir - - Foto: dok Kementerian BUMN

PMN Dibutuhkan untuk Turunkan Biaya Logistik RI yang Tinggi

Suci Sedya Utami • 31 Juli 2021 11:03
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pemberian penyertaan modal dalam negeri (PMN) pada perusahaan pelat merah bukan digunakan untuk proyek baru. PMN ini diperlukan dalam mendukung perekonomian pascapandemi covid-19.
 
Salah satu penggunaan PMN untuk membangun infrastruktur jalan tol demi menekan biaya logistik Indonesia yang masih tinggi dibanding rata-rata dunia.
 
"Biaya logistik kita 24 persen, rata-rata dunia 13 persen. Salah satu solusinya yakni pembangunan infrastruktur. Jadi PMN ini sangat diperlukan," kata Erick dalam power lunch CNBC, dikutip Sabtu, 31 Juli 2021.

Untuk mendorong pembangunan infrastruktur, Kementerian BUMN mengusulkan tambahan PMN di tahun ini sebesar Rp7,9 triliun untuk PT Waskita Karya Tbk dan Rp19 triliun untuk PT Hutama Karya.
 
Di tahun depan, PMN untuk Hutama Karya sebesar Rp31,35 triliun, Waskita Karya Rp3 triliun, serta PT Adhi Karya sebesar Rp2 triliun.
Alokasi PMN Waskita Karya tersebut akan digunakan sebagai permodalan dalam rangka restrukturisasi.
 
Sebelumnya Waskita mengambil alih sejumlah ruas tol di ruas tol Trans Jawa. Aksi tersebut membutuhkan modal yang cukup besar dengan keuangan yang terbatas. Sedangkan PMN pad Hutama Karya digunakan untuk tambahan dukungan pembangunan jalan tol Trans Sumatra.
 
Selain pada BUMN karya, PMN juga diberikan pada PT PLN (Persero) di tahun depan sebesar Rp8,2 triliun untuk program listrik masuk desa, ada juga PMN untuk Perum Perumnas di tahun depan sebesar Rp2 triliun untuk program rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
 
"Generasi muda membeli rumah sangat mahal saat ini, jadi rumah rakyat perlu dilakukan terus menerus. Demand sangat tinggi, tapi supply rendah," tutur dia.
 
Demikian pula PMN untuk PT Bank Tabungan Negara (BTN) Rp2 triliun sebagai mortgage bank untuk program satu juta rumah. Juga PMN untuk IFG atau BPUI Rp2 triliun untuk restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya.
 
"Kenapa, penting sekali industri asuransi ke depan ini menjadi sangat penting sebagai fundamental yang menjadi bagian penting juga tadi penyimpangan ekonomi," jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan