Dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VII dan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Anggota Komisi VII Fraksi PDI-P Ribka Tjiptaning meminta agar Pertashop tidak menjual Pertamax lantaran harganya tidak cocok untuk masyarakat kelas bawah di daerah 3T. Ia ingin agar pasokan Pertalite yang diperbanyak untuk dijual di Pertashop.
"Pada intinya kalau Pertashop saya mendukung karena dekat pada masyarakat, asalkan jangan ada aturan harus Pertamax. Kenapa harus Pertamax? Kan tujuannya untuk mendekatkan ke masyarakat miskin. Kalau Pertamax itu orang-orang kaya yang punya mobil mewah," kata perempuan yang akrab disapa Ning ini, Senin, 24 Mei 2021.
Hal senada juga diutarakan oleh Anggota Komisi VII Fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika. Ia mengatakan apabila keberadaan Pertashop bertujuan untuk memberikan akses ke konsumen, maka produk yang dipasok Pertamina seharusnya Pertalite. Namun apabila tujuannya meningkatkan keuntungan maka jawabannya Pertamax.
"Kita minta saja ke Pak Dirjen untuk meminta Pertalite yang diprogramkan di Pertashop karena lebih menyangkut kepentingan masyarakat banyak," ujar Kardaya.
Menanggapi usulan tersebut, Dirjen Migas Tutuka Ariadji mengatakan pihaknya akan memastikan pada Pertamina bahwa tujuan daripada Pertashop semata-mata tidak ke arah peningkatan profit. Namun justru memberikan akses dan keadilan bagi masyarakat miskin.
"Ini yang akan saya pastikan ke Pertamina untuk sekali lagi menengok dan menggarisbawahi tujuan dari Pertashop itu sesungguhnya seperti apa dan kami sarankan bukan semata-mata keekonomian peningkatan profit," jelas Tutuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News