“Kita sudah mencapai target untuk 299.000 unit rumah dan yang disalurkan kepada masyarakat senilai Rp25,18 triliun,” kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam webinar “Peran Strategis BP Tapera dalam Ekosistem Perumahan Indonesia”, dilansir Rabu, 13 Desember 2023.
Saat ini angka backlog perumahan atau kesenjangan jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan di Indonesia masih tinggi menyentuh angka 12,7 juta unit. Padahal, pemerintah telah menargetkan pada 2045, Indonesia zero backlog.
Adi menjelaskan, ada empat isu yang selama ini dihadapi oleh semua insan perumahan terkait dengan ekosistem pembiayaan perumahan. Di antaranya availability, affordability, accessibility, dan sustainability.
“Untuk KPR perumahan tenornya panjang itu membutuhkan pendanaan jangka panjang. Di sinilah peranan BP Tapera dalam menyediakan terkait dengan likuiditas,” ujar dia.
Sedangkan terkait dengan affordability atau kemampuan masyarakat dalam hal memiliki perumahan. Di sini, BP Tapera hadir dengan memberikan skema-skema pembiayaan terjangkau bekerja sama dengan pihak perbankan.
Baca juga: BP Tapera dan Bank Tanah Bakal Kembangkan Hunian di IKN |
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah menyoroti masih adanya tantangan yang dihadapi para mitra strategis dalam mendukung program sejuta rumah.
“Misalnya seperti perizinan, pembiayaan, pertanahan, dan institusi lainnya yang terlibat langsung di dalam bagaimana men-support program satu juta rumah ini nah itu sampai sekarang masih banyak permasalahan-permasalahan yang belum tertuntaskan,” ucap Junaidi.
Ia berharap, ke depannya melalui BP Tapera sebagai salah satu mitra kerja dari Apersi untuk menjawab tantangan tersebut dan turut mendorong adanya sinergi bersama dengan seluruh stakeholder terkait dalam mendukung pemerintah pada program sejuta rumah.
“Saya berharap kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam program satu juta rumah itu harus betul-betul adanya sinergi ini penting,” imbuhnya.
Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto, memberikan sejumlah catatan penting untuk BP Tapera agar benar-benar melakukan misinya dengan baik. Pertama, terkait tugas BP Tapera dalam pengumpulan dan pengelolaan dana masyarakat.
Eko ingin agar pengelolaan dana masyarakat oleh BP Tapera bisa lebih dimaksimalkan. Ia meminta BP Tapera untuk memiliki mitra atau opsi lain di luar lembaga perbankan dalam melakukan pengelolaan dana.
"Jangan sampai bank saja yang menjadi tumpuan dari Tapera. Setidak-tidaknya saham bisa menjadi pilihan, tapi nanti saham loss dianggap merugikan negara. Hancur lagi kita," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id