Ilustrasi. Foto: AFP/Bay Ismoyo.
Ilustrasi. Foto: AFP/Bay Ismoyo.

Presidensi G20 Diharapkan Bisa Wujudkan Mimpi RI Jadi Negara Maju

Eko Nordiansyah • 03 Februari 2022 16:51
Jakarta: Indonesia kini mengemban tugas untuk menjadi Presidensi G20 pada 2022. Perhelatan ini dinilai bisa mendorong citra positif Indonesia di kancah internasional, termasuk dampaknya secara ekonomi. Bahkan Presidensi G20 ini bisa dimanfaatkan untuk mendorong kekuatan Indonesia untuk menjadi negara maju.
 
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, saat ini Indonesia berada di urutan ke-16 secara ekonomi dibandingkan negara-negara anggota G20 lainnya. Namun bukan tidak mungkin, kedepannya Indonesia bisa menaikkan peringkat menjadi nomor 10, bahkan masuk jajaran lima besar.
 
"Jadi untuk menjadi negara maju 2045 itu bukan isapan jempol. Dengan posisi kita yang strategis dan diberi kepercayaan konsensus, ini tentu kita punya kepentingan untuk ekonomi Indonesia dan masyarakat Indonesia," kata dia dalam diskusi, Kamis, 3 Februari 2022.

Ia menambahkan, keyakinan ini juga didukung dengan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu berada di atas pertumbuhan global selama 20 tahun terakhir. Sejauh ini menurut Febrio, tak banyak negara yang bisa mencapai prestasi tersebut selain Indonesia, yaitu hanya Tiongkok dan India.
 
"Hanya ada tiga negara yang pertumbuhan ekonominya seperti itu, yakni Tiongkok, India, dan Indonesia. Dengan tren pertumbuhan ekonomi kita yang konsisten dalam 20 tahun terakhir, maka hal itu akan membawa Indonesia masuk menjadi 10 besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2035 atau 2045," ungkapnya.
 
Tak hanya itu, tahun lalu pertumbuhan PDB riil Indonesia juga menjadi salah satu yang sudah kembali ke level prapandemi. Artinya, pemulihan ekonomi Indonesia yang tertekan pandemi covid-19, telah berbalik arah ke zona positif di tengah kontraksi perekonomian cukup dalam yang dialami oleh sejumlah negara di dunia.
 
"Di ASEAN itu cuma Indonesia dan Vietnam, Malaysia masih jauh, Thailand belum, Filipina belum, bahkan Singapura juga belum. Negara maju ada beberapa yang sudah Amerika Serikat sudah, tapi negara di Eropa banyak yang belum karena banyak yang kontraksi belasan persen. Challange kita sekarang, bagaimana tumbuh lebih kuat lagi," jelas dia.
 
Presidensi G20 Indonesia tidak hanya akan membahas persoalan di bidang finansial dan moneter saja. Selain membahas ekonomi dan keuangan dalam Jalur Keuangan (Finance Track), Forum G20 juga akan membahas isu yang lebih luas dalam Jalur Sherpa (Sherpa Track).
 
Pada Finance Track, enam pembahasan prioritasnya adalah koordinasi exit strategy pascapandemi, penanganan dampak memar pandemi terhadap perekonomian, penguatan sistem pembayaran era digital, pengembangan pembiayaan berkelanjutan, sistem keuangan yang inklusif, serta perpajakan internasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan