"Ini untuk mengurangi beban masyarakat. Penambahan anggaran BBM dan LPG subsidi memang diberikan pemerintah bagi masyarakat kurang mampu,” kata Sartono, dilansir dari Antara, Kamis, 30 Juni 2022.
Menurut dia, upaya penambahan subsidi tersebut memang penting apalagi, kondisi geopolitik dan dampak covid-19 saat ini, diikuti dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok. Kebijakan tersebut, tambahnya, diharapkan membuat ketersediaan BBM bagi masyarakat miskin di seluruh wilayah Indonesia tetap terjaga.
Dengan demikian diharapkan bisa menjaga roda ekonomi masyarakat. "Jadi, Pemerintah memang hadir untuk mengurangi beban rakyat. Dan DPR tentu saja mendukung dan melakukan pengawasan," ujarnya.
Baca: Ini Pengertian APBN, RAPBN, serta Proses Penyusunannya |
Dikatakannya kondisi geopolitik saat ini memang cukup berat. Hal itu antara lain ditandai dari harga minyak dunia. Meski mengalami dinamika, namun harga minyak mentah terus berada pada level tinggi, di atas USD100 per barel. Saat ini, misalnya, jenis brent dijual pada harga USD110,05 per barel, sedangkan WTI USD104,27 per barel.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Sartono, masyarakat pun diharapkan bijak dalam mengkonsumsi BBM dan LPG. Meski pemerintah menaikkan anggaran BBM dan LPG subsidi, namun masyarakat diharapkan berhemat. "Masyarakat diharapkan sadar, BBM dan LPG subsidi, hanya diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News