Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Dampak Kenaikan Pertamax ke Inflasi Diprediksi Terbatas

Eko Nordiansyah • 04 April 2022 15:03
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan dampak kenaikan harga pertamax terhadap inflasi akan terbatas. Tak hanya itu, dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis ini juga sudah diantisipasi oleh pemerintah terhadap perekonomian.
 
"Kita mengantisipasi dampaknya terhadap inflasi itu relatif akan cukup terbatas," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022, Senin, 4 April 2022.
 
Ia menambahkan, kenaikan harga pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini sudah dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah. Menurutnya, pemerintah akan terus memperhatikan perkembangan harga ke depannya sehingga tidak membebani masyarakat.

"Ke depan kita melihat perkembangan dari harga, sehingga dia tidak menambah beban masyarakat yang saat ini memang sedang menghadapi kebutuhan pokok yang relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya," ungkapnya.
 
Secara keseluruhan, tekanan inflasi di Indonesia dinilai tetap terjaga didorong oleh kebijakan harga energi domestik yang akomodatif untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, pemerintah juga menjaga pengelolaan inflasi pangan agar tetap terjaga.
 
Pada Maret 2022, inflasi tercatat sebesar 0,66 persen secara bulanan (mtm) dan 2,64 persen secara tahunan (yoy). Sementara itu, inflasi inti yang meningkat sebesar 2,37 persen atau tertinggi sejak Mei 2020 mengindikasikan telah terjadinya pemulihan daya beli masyarakat.
 
"Inflasi inti naik menggambarkan masyarakat mulai belanja, yang dibelanjakan pakaian, alas kaki, rekreasi, dan lain sebagainya. Ketika masyarakat mulai membelanjakan uangnya tentu akan ada sedikit tekanan ke harga, itu kabar gembira," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan