Tembakau. Foto : Medcom.id.
Tembakau. Foto : Medcom.id.

Aceh Tengah Mulai Ekspor Tembakau Gayo ke Pasar Nasional

Antara • 28 September 2020 08:34
Banda Aceh: Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mulai melakukan ekspor tembakau Gayo sebanyak 2,5 ton ke pasar dalam negeri, yang dimulai dari Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut).
 
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar melepas pengiriman perdana tembakau Gayo itu menuju Kota Medan. Ia mengaku sangat bangga komoditas pertanian tersebut kembali bisa menerobos pasar industri tingkat nasional.
 
"Kami yakin tembakau dari Gayo akan kembali bangkit seperti era 80an, saat itu toke tembakau sangat terkenal melebihi toke kopi," katanya di sela-sela pelepasan di Kantor Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Aceh Tengah, dikutip dari Antara, Senin, 28 September 2020.

Dia mengatakan pengusaha tembakau di Aceh Tengah harus melakukan pengemasan dan branding dengan baik, sehingga tembakau Gayo tidak diklaim oleh pihak lain.
 
"Masyarakat kita juga sudah mulai memproduksi cerutu Gayo. Kita minta untuk memakai cukai tembakau dan diurus izinnya agar mudah dipasarkan," ujarnya.
 
Menurut Shabela, menanam tembakau juga dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat di daerahnya, mengingat harga kopi kian terpuruk akibat dampak merebaknya pandemi covid-19.
 
"Apalagi saat ini kita sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan rokok, walaupun yang diminta adalah daun tembakau, tapi tembakau rajang maupun tembakau hijau tetap ramai peminatnya," tambahnya.
 
Sementara itu, Ketua APTI Aceh Tengah Sukurdi Iska mengatakan pengiriman perdana 2,5 ton daun tembakau ialah atas permintaan PT Mitra Tata Usaha Bersama, yakni sebuah perusahaan rokok putih di Sumatra Utara.
 
Tembakau yang dikirim merupakan jenis white barley yang kini begitu banyak dikembangkan sejumlah kecamatan di wilayah dataran tinggi Gayo.
 
"Mereka antusias terhadap tembakau kita, berdasarkan hasil tes laboratorium, grade sampel tembakau kita memperoleh nilai 2,9," kata Sukurdi.
 
Pengembangan tembakau ini awalnya digagas bersama Bupati Shabela yang berkunjung ke Karo (Sumut), kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan bersama perusahaan, jika grade tembakau mencapai nilai tiga, maka tidak perlu dicampur lagi dengan tembakau Amerika Serikat.
 
Pihaknya terus melakukan pengembangan dan perluasan tanam tembakau untuk tahap dua. Areal tanam yang telah dipersiapkan lahan 250 hektare wilayah Aceh Tengah, serta seluas 80 hektare di Kabupaten Bener Meriah.
 
"Perkiraan panen pada Februari atau Maret tahun depan," ujar Sukurdi.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan