Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengungkap fakta mengejutkan soal penyebab utama kebangkrutan BUMN di masa lalu.
Ia menyebut, hampir semua BUMN yang pailit sebenarnya punya akar masalah yang mirip yaitu salah kelola dan manipulasi laporan keuangan.
“BUMN itu mati selalu karena dua hal. Pertama adalah karena kesalahan pengelolaan daripada manajemen, sudah pasti itu hampir yang tutup itu semua karena pengelolaan yang tidak baik. Baik itu pasti ujungnya ada yang korupsi, ada yang rekayasa, overinvestment, itu pasti karena pengurusnya,” ujar Dony dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta dilansir Antara, Rabu, 18 Juni 2025.
Baca juga: Laba Bersih Rp49 Triliun! Ini Rahasia Kinerja Moncer Pertamina Sepanjang 2024 |
Laporan keuangan direkayasa
Menurut Dony, banyak perusahaan BUMN yang merekayasa laporan keuangannya agar tampak sehat secara finansial, padahal kenyataannya sebaliknya.Praktik ini menyesatkan dan berbahaya bagi keberlanjutan perusahaan.
“Saya tidak terlalu suka laba yang dibesar-besarkan, biaya yang ditunda-tunda hanya untuk mendapatkan bottom line yang bagus, kemudian diikuti dengan tantiem. Menurut saya itu ada manipulasi yang menyebabkan perusahaan itu jatuh,” jelas Dony.
Tidak ada lagi suntikan modal negara sembarangan
Dengan kehadiran Danantara Indonesia, Dony menegaskan, tidak akan ada lagi mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan begitu saja kepada BUMN.Kini, proses pemberian modal akan jauh lebih selektif, berdasarkan evaluasi mendalam terhadap business plan, kondisi pasar, daya saing industri, dan kapabilitas manajemen.
“Karena CEO lah nanti akan mempresentasikan ke kami sejauh mana bisnis plan yang mereka buat dan roadmap perusahaannya. Karena itu kita tidak bisa menyatakan akan seperti apa masa depannya, tetapi kita harapkan tentu saja kalau mereka mampu menjadikan industri ini kemudian jadi industri yang kompetitif,” kata Dony.
Lebih lanjut, Dony menekankan pentingnya visi jangka panjang dan pengawasan operasional yang kuat agar BUMN tidak mengulang kesalahan yang sama.
Danantara Indonesia akan menjalankan proses evaluasi berlapis dan ketat, termasuk mempelajari sektor industri mana saja yang layak mendapat dukungan modal dan seberapa besar dana yang diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News