Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Blora, yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi mengatakan, kartu tani tersebut merupakan salah satu sarana pengendalian distribusi pupuk bersubsidi. Sehingga permasalahan yang muncul dalam pendistribusiannya dapat diminimalkan.
"Terkait dengan kartu tani kemarin, Pak Bupati (Bupati Blora H Arief Rohman) sudah membahas dengan BRI. Kami bersyukur sudah siapkan kartu tani sebanyak 21 ribu lebih dan tinggal mendistribusikan," ujar Komang, dikutip keterangan tertulis, Jumat, 19 Maret 2021.
Pada rapat koordinasi membahas pupuk bersubsidi, di Ruang Pertemuan Gedung Samin Blora, Rabu, 17 Maret, dibahas juga mengenai alokasi pupuk bersubsidi, lahan pertanian yang ada di hutan, serta mendengarkan tanggapan dan kendala yang dialami distributor maupun KPL yang ada di lapangan.
Dengan duduk bersama dan komunikasi yang baik tersebut, harapannya dapat mengatasi persoalan pupuk bersubsidi kedepannya.
"Silakan sampaikan permasalahan bapak ibu kepada Pak Bupati, sehingga permasalahan pupuk ini bisa cepat selesai bersama," katanya.
Sementara itu, Bupati Blora H Arief Rohman dalam rapat tersebut menyatakan harapannya agar permasalahan distribusi pupuk bersubsidi dapat diminimalisasi.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Blora, berharap agar persoalan pupuk di masa tanam kesatu kemarin tidak terulang di masa tanam kedua karena itu kuncinya komunikasi sangat penting,” ucap Bupati.
Untuk mensinergikan segenap komponen, Bupati Arief Rohman turut menghadirkan jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, sejumlah 6 ADM Perhutani KPH yang ada di Blora, Perwakilan Bank BRI, perwakilan PT Pusri Palembang dan PT Petrokimia Gresik Wilayah Blora, Ketua KTNA Kabupaten Blora, Distributor, serta perwakilan KPL dari 16 kecamatan.
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) kaitannya dengan persoalan pupuk di Kabupaten Blora. Nanti berbagai usulan seperti apa. Termasuk kartu tani, perwakilan dari BRI kita hadirkan langsung dalam rapat kali ini,” kata Bupati.
Muaranya agar kepentingan masyarakat kepentingan petani bisa terlayani. Minimal gesekan-gesekan yang ada di masa tanam pertama lalu, tolong usahakan yang kedua ini bisa diatasi secara bareng-bareng.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora l Reni Miharti mengatakan, alokasi pupuk urea dan NPK di Kabupaten Blora masih belum mencukupi. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan lahan.
Dijelaskannya, dari E-RDKK berdasarkan pendataan lahan hutan yang diasumsikan seluas 13.062 hektare (ha) ternyata pada E-RDKK 2021 yang masuk hanya 8.162 ha.
Adapun terkait kartu tani sudah disiapkan oleh BRI dan ditargetkan pada akhir Maret sudah didistribusikan.
“Alhamdulillah, Kartu tani sudah di Kancab Cepu dan Kancab Blora dengan jumlah cukup banyak, dari BRI telah koordinasi kaitannya dengan rekonsiliasi dan pendistribusian, sesuai dengan target sebelum akhir Maret sudah selesai,” ungkap Reni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News