Kepala BKPM Bahlil Lahadalia - - Foto: MI/ Ramdani
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia - - Foto: MI/ Ramdani

Bahlil Dinilai Tepat Jabat Menteri Investasi, Ini Alasannya

Eko Nordiansyah • 28 April 2021 11:29
Jakarta: Presiden Joko Widodo akan melantik Bahlil Lahadalia sebagai menteri investasi. Penunjukan Bahlil dinilai tepat lantaran ia merupakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
 
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan kinerja Bahlil selama menjadi Kepala BKPM cukup baik. Apalagi pengalaman Bahlil sebagai pengusaha menjadi modal ketika nanti memimpin kementerian investasi.

 
"Pengalaman beliau sebagai pengusaha cukup membantu beliau memimpin BKPM. Saya kira Pak Bahlil pantas mendapatkan kesempatan menjadi menteri investasi," kata Piter kepada Medcom.id, Rabu, 28 April 2021.

Dengan latar belakang pengusaha dan pengalaman memimpin BKPM, Bahlil diharapkan mampu mengkoordinasikan masalah investasi dengan berbagai kementerian/lembaga. Dengan begitu, realisasi investasi akan lebih baik.
 
"Tapi perlu juga dicatat, koordinasi kebijakan itu tidak satu pihak, juga diperlukan kesediaan pihak lain juga. Ego sektoral harus dihilangkan. Saya kira kendala ini yang paling berat yang akan dihadapi oleh Pak Bahlil," ungkapnya.
 
Secara keseluruhan, Piter menyebut pembentukan kementerian investasi merupakan upaya Presiden Jokowi untuk bisa meningkatkan investasi. Apalagi investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.
 
Ia menambahkan berbagai upaya sudah dilakukan Presiden dalam mendongkrak investasi. Mulai dari berbagai paket kebijakan, hingga mendorong pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja demi mempermudah perizinan dan menghilangkan hambatan investasi.
 
"Disinilah menurut saya alasan mengapa pemerintah merasa perlu membentuk kementerian investasi. Untuk meningkatkan koordinasi kebijakan terkait investasi. Kementerian investasi akan melengkapi tugas BKPM selama ini dengan mengkoordinasikan kebijakan investasi antar kementerian dan lembaga," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan