Menteri Koordinator  bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan - - Foto:dok Kemaritiman
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan - - Foto:dok Kemaritiman

Luhut Ajak Pengusaha AS Berinvestasi di Lembaga Dana Abadi RI

Suci Sedya Utami • 11 Desember 2020 16:32
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak pengusaha Amerika Serikat (AS) untuk berinvestasi di Lembaga Dana Abadi RI atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Kerja sama tersebut akan mempererat hubungan ekonomi AS dan Indonesia.
 
"Saya senang sekali di masa akhir jabatannya, Trump tertarik dengan Indonesia SWF. Saya yakin dengan IDFC (International Development Finance Corporation) dapat menarik investasi US market ke perekonomian Indonesia yang nantinya akan berkontribusi memperkuat hubungan antara AS-Indonesia," kata Luhut, Jumat, 11 Desember 2020.
 
Dalam kunjungan kerja ke negara Paman Sam, Luhut mengaku bahwa Presiden AS Donald Trump tertarik dengan investasi di Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Bahkan CEO IDFC AS Adam Boehler telah menandatangani letter of interest (LOI) atau ketertarikan investasi USD2 miliar atau setara Rp18,2 triliun.

Selain itu, otoritas perdagangan AS, United States Trade Representative (USTR) juga telah memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GPS) untuk Indonesia. Luhut menyebutkan terdapat 3.572 pos tarif yang diklasifikan oleh Bea Cukai AS (Customs and Border Protection/CBP) pada level harmonized system (HS) delapan digits yang mendapatkan pembebasan tarif melalui skema GSP.
 
Pos tarif tersebut mencakup produk-produk manufaktur dan semi manufaktur, pertanian, perikanan dan juga industri primer. Daftar produk yang mendapatkan pembebasan tarif bisa dilihat pada Harmonized Tariff Schedule of the United States (HTS-US). Dengan adanya fasilitas tersebut, sambung Luhut menjadi peluang untuk Indonesia sebagai basis manufaktur AS.
 
"Untuk ekspor ke AS, ke pasar Asia, ke pasar besar lainnya," jelas Luhut.
 
Adapun peningkatan investasi sangat dibutuhkan Indonesia dalam memperbaiki perekonomian. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan visi Indonesia di 2024 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan