"SPBU satu harga di Calabai dapat beroperasi lebih cepat dua tahun dari perencanaan, dengan harapan agar masyarakat di Kecamatan Pekat dapat secepat mungkin menikmati produk BBM dengan harga yang sama dan setara seperti masyarakat di daerah lainnya," kata Sales Area Manager (SAM) Pertamina wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Mahfud Nadyo dalam keterangan resmi, Jumat, 9 Oktober 2020.
Mahfud mengatakan SPBU satu harga ini dioperasikan untuk melayani pemenuhan kebutuhan jenis BBM tertentu (JBT) atau biosolar, jenis BBM khusus penugasan (JBKP) atau premium dengan harga masing-masing Rp5.150 dan Rp6.450 per liter. Di SPBU ini juga tersedia BBM Nonsubsidi (pertalite, pertamax, biosolar nonsubsidi) guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Semula masyarakat di Kecamatan Pekat dan sekitarnya memperoleh Premium seharga Rp10 ribu per liter dan biosolar seharga Rp7.000 per liter di pengecer BBM. dengan berdirinya SPBU satu harga di Cabalai ini masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama dengan masyarakat di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Kebutuhan masyarakat di wilayah Kecamatan Pekat ini sebagian besar untuk kendaraan angkutan transportasi darat, angkutan transportasi laut, nelayan dan petani.
"Masyarakat Calabai yang biasanya harus menempuh jarak hingga 76 km untuk mendapatkan BBM di SPBU terdekat, belum apabila hujan terjadi banjir dan jembatan putus kini sudah dapat menikmatinya dengan mudah," kata Bupati Dompu, Bambang M. Yasin.
Pendirian SPBU satu harga ini menambah total keseluruhan yang sudah beroperasi di wilayah Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinu. Sebanyak 31 titik SPBU ini tersebar di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News