"Kami di UEA sangat ingin memastikan bahwa investasi kami berada di area yang berkontribusi untuk menyediakan infrastruktur dan layanan harian untuk membuat perbedaan bagi warga negara Indonesia dalam aktivitas sehari-harinya," kata Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al-Mazrouei dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 13 April 2021.
Ia mengatakan hubungan ekonomi antara UEA dan Indonesia mengalami ledakan yang luar biasa, terutama dalam sepuluh tahun terakhir. Saat ini UEA memiliki sejumlah proyek menjanjikan yang akan memperkuat hubungan kedua negara lebih erat.
Mengenai peluang baru untuk investasi, Al-Mazrouei mengatakan bahwa investasi UEA kini bergerak menuju sektor-sektor baru di Indonesia, seperti energi terbarukan, manufaktur strategis dan militer, produksi vaksin covid-19, ketahanan pangan, pendidikan digital, pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ada juga kesepakatan dan kontrak baru antara kedua negara, dan kami berharap proyek-proyek strategis dan vital di sektor-sektor ini segera membuahkan hasil," tambahnya.
Adapun UEA telah mengumumkan investasi senilai USD10 miliar ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) yang akan digunakan dalam proyek dan sektor strategis.
Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA Husin Bagis mengatakan penempatan dana investasi ini merupakan arahan langsung dari sang Pangeran yang juga menjabat sebagai Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA His Highness Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
"Investasi ini merupakan buah manis dari komunikasi melalui sambungan telepon antarpimpinan kedua negara. Pada senja menjelang Maghrib pukul 17.30 WIB, Jumat, 19 Maret 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan pembicaraan dengan MBZ," ungkap dia dalam keterangan resminya, Selasa, 23 Maret 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News