Penerapan industri 4.0 juga dinilai dapat memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur agar lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas.
"Bahkan, penerapan industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi di sektor manufaktur, sehingga struktur industri di Indonesia bisa lebih dalam, serta mampu produktif dan berdaya saing tinggi dengan peningkatan kemampuan tenaga kerja dalam mengadopsi teknologi," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 April 2021.
Agus menegaskan, peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo merupakan inisiatif pemerintah dalam percepatan pembangunan industri memasuki era industri 4.0 dengan sasaran utama menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia pada 2030.
Adapun tujuh sektor industri telah ditetapkan sebagai fokus prioritas pada Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. "Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri," sebutnya.
Ia pun optimistis penerapan industri 4.0 juga dapat mendorong percepatan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memacu dan memfasilitasi kebutuhan riil sektor industri prioritas dalam mengadopsi teknologi industri 4.0 secara optimal. "Dalam upaya strategis ini, pemerintah daerah juga dapat ikut berperan dalam penerapan industri 4.0 ini," imbuh dia.
Sejak peluncuran Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian telah mengimplementasikan industri 4.0 kepada sektor industri manufaktur melalui berbagai upaya. Misalnya, pelaksanaan program Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk memberikan asesmen kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam implementasi industri 4.0.
"Proses yang dilakukan melalui penyiapan dokumen, pelatihan, pelaksanaan asesmen, pilot project teknologi kunci industri 4.0, hingga monitoring dan evaluasi," ungkap Agus.
Kemenperin juga membangun Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0), dengan tujuan untuk membangun sinergi, koordinasi, kolaborasi di antara pemangku kepentingan terkait untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0. "Tentunya dalam satu ekosistem yang sama, di antara pemerintah, konsultan, akademisi, industri, finansial, dan provider teknis," jelasnya.
Kemudian, melaksanakan program Pelatihan Manajer Transformasi Industri 4.0, yang berisi pengetahuan utama aspek teknologi, hukum, kontrol kinerja untuk menyiapkan menjadi pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di perusahaan. Pelatihan ini diakui oleh lembaga sertifikasi, dengan kualifikasi yang telah disusun dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri.
Saat ini, Kemenperin sedang fokus dalam Pembangunan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 (PIDI 4.0), yang akan memberikan lima pilar layanan, yaitu Showcase Center, Capability Center, Ekosistem Industry 4.0, Delivery Center, dan Innovation Center.
Kemenperin juga mendukung penyediaan data dan informasi industri yang handal melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Sistem tersebut dapat menyediakan data dan informasi industri yang akurat, lengkap, dan terkini untuk mendukung Making Indonesia 4.0. Data di SIINas diperlukan sebagai bahan advokasi untuk industri, peluang investasi, dan penetrasi pasar global.
"Untuk menyiapkan industri kecil menengah (IKM) mengadopsi teknologi digital, Kemenperin juga telah mengadakan pelatihan e-Smart IKM," pungkas Agus.
Program e-smart IKM adalah sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri sentra dan produk, yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. Selama dua tahun ini, program e-Smart IKM sudah memberikan pelatihan kepada 10.967 pelaku IKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id