"Untuk Afrika kemungkinan besar akan bangun pabrik di sana," kata Direktur Utama INKABudi Noviantoro dalam diskusi virtual, Rabu, 18 November 2020.
Budi mengatakan INKA harus mengejar target produksi enam kereta per hari. Jika mengandalkan pabrik di dalam negeri saja, pihaknya tidak akan mampu mengejar target tersebut.
"Itu cukup besar karena cover untuk yang lintas Arika itu cukup besar kebutuhannya. Jadi untuk enam kereta per hari untuk INKA enggak akan sanggup," jelas dia.
Adapun potensi kereta api di Afrika sangat besar jika melihat panjangnya jalur kereta di negara bagian tersebut yang mencapai 19.241 kilometer. Kemudian peluang jalur kereta Liberia-Libya dan Gabon-Eritra juga cukup panjang yakni 7.411 kilometer dan 4.564 kilometer. Lalu jalur DRC-Tanzania juga tercatat masih memiliki peluang 5.797 kilometer.
Lebih lanjut, INKA berencana menggandeng perusahaan lokal di negara-negara bagian Afrika untuk membangun pabrik baru itu. Jika tidak dibutuhkan waktu berpuluh tahun untuk menguasai pasar Afrika.
"Dengan beberapa perusahaan nanti kita akan gandeng untuk men-setup pabrik 1-2 pabrik," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News