Jakarta: Pengamat properti menilai waktu yang sangat tepat untuk membeli hunian ialah saat pandemi covid-19. Pasalnya, banyak kemudahan berupa relaksasi kredit yang diberikan kalangan perbankan maupun pengembang.
"Selain program suku bunga terjangkau yang diberikan oleh perbankan, para pengembang juga memberikan program menarik, di antaranya down payment (DP) dibayar oleh pengembang," kata Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2020.
Karenanya kondisi tersebut merupakan momentum tepat bagi para investor maupun end user untuk membeli properti. Momentum ini belum tentu terulang saat masa pandemi berakhir.
"Ibaratnya sekarang pembeli itu posisinya di atas, memiliki daya tekan untuk memilih produk yang diinginkan. Ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin memiliki hunian," ungkap dia.
Saat ini, lanjutnya, banyak pengembang properti meluncurkan berbagai strategi pemasaran untuk mempertahankan penjualan, salah satunya Sinar Mas Land. Pengembang memberikan potongan harga jual, gratis BPHTB, hingga keringanan pembayaran. Bank-bank juga memberikan kemudahan kredit bagi konsumen yang membeli rumah milik pengembang properti ternama pada saat sulit ini.
"Hal itu didasari kepercayaan bank terhadap perusahaan tersebut yang memiliki rekam jejak baik," kata Ali.
Head of Research and Counsultancy Savills Indonesia Anton Sitorus menilai stimulus yang diberikan perbankan dan pengembang cukup strategis pada masa pandemi. Menurutnya kawasan yang masih prospektif ke depannya, yakni BSD City, Cibubur dan Bekasi.
"Itu (stimulus) tentu bagus. Apalagi, di tengah pandemi masyarakat harus mengatur cash flow-nya. Jadi, mereka yang ingin memiliki hunian bisa mudah merealisasikannya karena adanya stimulus tersebut," ungkap dia.
"Selain program suku bunga terjangkau yang diberikan oleh perbankan, para pengembang juga memberikan program menarik, di antaranya down payment (DP) dibayar oleh pengembang," kata Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2020.
Karenanya kondisi tersebut merupakan momentum tepat bagi para investor maupun end user untuk membeli properti. Momentum ini belum tentu terulang saat masa pandemi berakhir.
"Ibaratnya sekarang pembeli itu posisinya di atas, memiliki daya tekan untuk memilih produk yang diinginkan. Ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin memiliki hunian," ungkap dia.
Saat ini, lanjutnya, banyak pengembang properti meluncurkan berbagai strategi pemasaran untuk mempertahankan penjualan, salah satunya Sinar Mas Land. Pengembang memberikan potongan harga jual, gratis BPHTB, hingga keringanan pembayaran. Bank-bank juga memberikan kemudahan kredit bagi konsumen yang membeli rumah milik pengembang properti ternama pada saat sulit ini.
"Hal itu didasari kepercayaan bank terhadap perusahaan tersebut yang memiliki rekam jejak baik," kata Ali.
Head of Research and Counsultancy Savills Indonesia Anton Sitorus menilai stimulus yang diberikan perbankan dan pengembang cukup strategis pada masa pandemi. Menurutnya kawasan yang masih prospektif ke depannya, yakni BSD City, Cibubur dan Bekasi.
"Itu (stimulus) tentu bagus. Apalagi, di tengah pandemi masyarakat harus mengatur cash flow-nya. Jadi, mereka yang ingin memiliki hunian bisa mudah merealisasikannya karena adanya stimulus tersebut," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News